News Update

Ini Penyebab Rupiah Ditutup Menguat ke Rp14.024/US$

Jakarta – Dalam perdagangan sore hari ini (3/2) nilai tukar rupiah terhadap dolar as ditutup pada level Rp14.012/US$, atau menguat 13 poin bila dibandingkan dengan penutupan kemarin (2/2) di level Rp14.024/US$.

Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai, indeks dolar menguat akibat optimisme investor terhadap stimulus fiskal serta harapan Kongres AS bakal menyetujui paket stimulus fiskal yang telah diajukan pemerintahan Presiden Joseph ‘Joe’ Biden senilai US$1,9 triliun.

“Grand Old Party atau Partai Republik di AS menilai stimulus itu terlalu besar sehingga berisiko menambah berat beban fiskal. Terlebih, pada tahun lalu pemerintahan Presiden Donald Trump telah menggelontorkan stimulus fiskal senilai US$4 triliun,” kata Ibrahim di Jakarta, Rabu 3 Febuari 2021.

Selain itu, sentimen juga datang dari lembaga keuangan global yaitu Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia yang kompak memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2021.

Dalam laporannya yang bertajuk Global Economic Prospects edisi Januari 2021, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun ini sebesar 4,4% atau 0,4 poin persentase lebih rendah dari perkiraan Juni lalu.

Sementara itu IMF juga merevisi turun prospek pertumbuhan output ekonomi Indonesia di tahun ini sebesar 1,3 poin persentase lebih rendah dari proyeksi Oktober 2020. Dalam laporan IMF pertumbuhan PDB RI diramal naik 4,8% tahun 2021.

Menurut Ibrahim kedua sentimen tersebut cukup memberikan andil dalam penguatan rupiah namun masih dalam batas wajar dan tidak signifikan.

Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (3/2) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.017/US$ terlihat menguat dari posisi Rp14.044/US$ pada perdagangan kemarin (2/2). (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Siap-Siap! Transaksi E-Money dan E-Wallet Terkena PPN 12 Persen, Begini Hitungannya

Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More

1 hour ago

Kemenkraf Proyeksi Tiga Tren Ekonomi Kreatif 2025, Apa Saja?

Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More

2 hours ago

Netflix, Pulsa hingga Tiket Pesawat Bakal Kena PPN 12 Persen, Kecuali Tiket Konser

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More

2 hours ago

Paus Fransiskus Kembali Kecam Serangan Israel di Gaza

Jakarta -  Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More

2 hours ago

IHSG Dibuka Menguat Hampir 1 Persen, Balik Lagi ke Level 7.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More

4 hours ago

Memasuki Pekan Natal, Rupiah Berpotensi Menguat Meski Tertekan Kebijakan Kenaikan PPN

Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More

4 hours ago