News Update

Ini Penyebab Asing Mulai Keluar Dari Pasar Saham

Jakarta – Sepanjang tahun ini, investor asing sempat tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) hingga Rp20 triliun.

Namun sayangnya kondisi tersebut tidak bertahan lama, seiring banyaknya peralihan investasi dari saham ke surat utang atau bond, sehingga berdampak pada laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Tidak tanggung-tanggung aksi jual yang dilakukan investor Asing dalam beberapa pekan belakangan mencapai hingga Rp11 triliun, dan membuat porsi net buy asing terdilusi menjadi Rp9 triliun.

“Sebab, komposisi kepemilikan asing pada portofolio efek bersifat ekuitas lebih dari 50 persen. Indeks akan rebound kalau aksi jual asing mulai mereda,” Kata Analis Investa Saran Mandiri Hans Kwee, di Jakarta, Jumat 21 Juli 2017.

Aksi jual yang dilakukan asing, menurut dia, karena mereka (investor) beranggapan banyak ketidakpastian yang terjadi saat ini. Kondisi tersebut mendorong investor asing melakukan aksi profit taking, dan melemahkan IHSG.

“Memang pelaku pasar asing lebih 50 persen menguasai pasar, tapi investor lokal tidak kalah juga dengan asing. Karena kebanyakan investor kita mengekor dengan asing, maka dampaknya sangat berpengaruh kepada IHSG, ketika asing melakukan profit taking,” papar Hans.

Ketidakpastian, lanjut Hans, datang dari dalam maupun luar negeri. Tapi, paling dominan yang berpengaruh dari luar negeri. Sebagai contoh, investor dari luar terus menyikapi kondisi politik dan ekonomi yang ada di Amerika Serikat (AS).

“Pasar mulai pesimis dengan kebijakan Presiden AS Donald Trump itu yang jadi masalah, sehingga berdampak kepada pasar kita,” jelas Hans.

Bukan hanya itu, Hans menyebutkan, bank sentral AS (The Fed) yang diproyeksikan mengerek kembali suku bunga acuannya di akhir tahun ini juga akan mempengaruhi gerak IHSG. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

12 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

13 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

13 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

14 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

14 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

17 hours ago