Jakarta–PT Bank Mega Tbk membukukan kinerja sangat positif selama 2015, yang terlihat dari kenaikan laba bersih 85,39% menjadi Rp1,05 triliun.
“Peningkatan laba ini khususnya dikontribusi dari peningkatan interest income, fee base income dan penurunan cost of fund serta keuntungan surat berharga,” tukas Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib di Jakarta, Kamis, 7 April 2016.
Pendapatan bunga bersih perseroan tumbuh 20,33% dari Rp2,74 triliun menjadi Rp3,3 triliun. Pendapatan operasional selain bunga naik 38,61% dari Rp1,4 triliun menjadi Rp1,93 triliun.
Namun demikian, penyaluran kredit mengalami penurunan 3,62% dari Rp33,61 triliun menjadi Rp32,40 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) turun 2,51% dari Rp51,02 triliun menjadi Rp49,74 triliun. Dari sisi aset mengalami kenaikan 2,47% dari Rp66,58 triliun menjadi Rp68,22 triliun.
“Penyaluran kredit turun sesuai dengan strategi Bank Mega yang lebih konservatif. Begitu juga dengan DPK untuk menurunkan cost of fund. beban bunga, cost of fund turun dari 7,28% jadi 6,74%,” imbuh Kostaman.
Sementara rasio keuangan lainnya tercatat rasio kecukupan modal (CAR) di level 22,85%, dan rasio kredit terhadap DPK atau LDR di posisi 65,05%, dengan rasio kredit bermasalah di level 2,81% secara gross. Sedangkan marjin bunga bersih mengalami kenaikan dari 5,27% menjadi 6,04%. Return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) masing-masing sebesar 1,97% dan 15,3% di akhir 2015. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More