Jakarta – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank terus mendorong pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) agar produknya dapat tembus dipasar ekspor. Salah satu langkahnya yakni dengan menggelar pelatihan yang dilakukan selama tiga hari (25-27 Agustus 2020) kepada para pelaku Usaha Kecil Menengah Berorientasi Ekspor (UMBE) yang berada di kawasan Kalimantan, DI Yogyakarta dan Makassar (Sulawesi Selatan).
Demikian disampaikan oleh Corporate Secretary LPEI Agus Windiarto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 1 September 2020. “LPEI dalam rangka HUT ke-11 melakukan berbagai kegiatan, khususnya untuk membantu para pelaku usaha dari pemberian bantuan alat protokol kesehatan yang tersebar di 18 provinsi dan pelatihan menggunakan jaringan daring guna membantu pelaku UMBE untuk tetap bertahan di masa pandemi covid-19 ini,” ujarnya.
Agus Windiarto menjelaskan, para pelaku UMBE ini tergabung dalam sebuah program Jasa Konsultasi yang diinisiasi oleh LPEI yaitu Coaching Program for New Exporter (CPNE). Pelatihan ini merupakan pelatihan yang berkesinambungan yang dilakukan oleh LPEI dalam kurun waktu satu tahun guna meningkatkan capacity building, kemampuan pelaku UMBE dari sisi manajerial, juga meningkatkan daya saing produknya.
“Pelatihan ini bersifat tematik, kali ini kami memberikan pelatihan bagi pelaku UMBE di sektor industri makanan minuman, furnitur dan kerajinan serta hasil laut dan perkebunan. Animonya cukup tinggi jika dilihat pelaku UMBE yang mengikuti pelatihan ini hingga mencapai di atas 100 orang,” ucapnya.
Selama tiga hari, para peserta mendapatkan pemahaman mengenai metode pembayaran internasional dan manajemen ekspor. Hal ini merupakan pengetahuan dasar bagi para calon eksportir pada saat memasuki pasar ekspor. Selain itu, juga ada pembelajaran mengenai pemasaran melalui e-commerce global yang sangat dibutuhkan dalam kondisi seperti ini sebagai alternatif dari pemasaran offline.
“Selain mendapatkan pengetahuan seputar metode pembayaran internasional dan manajemen ekspor, para pelaku usaha juga akan dibimbing dari dasar sampai mereka mampu dalam menggunakan e-commerce global sebagai saluran distribusi alternatif dalam memasarkan produk dan jasa mereka,” tambah Praktisi Ekspor Hendra Soe yang menjadi narasumber pada pelatihan tersebut.
Diharapkan, para pelaku usaha ini tidak hanya menghasilkan barang ataupun jasa yang berdaya saing tinggi, tetapi memiliki pemahaman yang baik tentang tata cara ekspor, kompetensi dalam bertransaksi ekspor serta keterampilan dalam manajemen ekspor. (*)
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More