Pertama, pengembangan usaha syariah, mulai dengan peningkatan peningkatan pembiayaan UMKM hingga usaha besar yang berbasis syariah. Kedua, BI dan MUI melalui Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) akan menggagas peningkatan produk keuangan syariah. “Dengan begitu bisa menjadi pilihan bagi para investor,” ucap Agus.
Dan ketiga, BI dan MUI sepakat untuk menjaga Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dari sentimen sektor syariah. “Jangan sampai neraca pembayaran terganggu karena banyak permintaan barang dan jasa halal syariah yang kemudiam kita tidak bisa penuhi, jadi malah meningkatkan impor, jadi menjadi tekanan neraca pembayaran,” katanya.
Baca juga: Tiga Pilar Strategi Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah
Sementara itu, di tempat yang sama Ketua MUI Kyai Haji Maruf Amin menambahkan, bahwa sudah saatnya ekonomi syariah berjaya di Indonesia. Sebenarnya, kata dia, MUI dan pemerintah pernah menggagas pemberdayaan ekonomi syariah dengan kebijakan pengembangan dari atas ke bawah.
“Tapi kenyataannya yang dari atas ini ha bocor bocor ke bawah, jadi kebijakan ini harus kita balik, dari bawah baru ke atas, jadi umat itu jadi pilar utama dalam pengembangan ekonomi syariah,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia… Read More
Jakarta – Menjelang akhir 2024, PT Hyundai Motors Indonesia resmi merilis new Tucson di Indonesia. Sport Utility Vehicle (SUV)… Read More
Jakarta - Donald Trump telah kembali terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada Pemilu yang… Read More