Jakarta – Wabah bitcoin terjadi dimana-mana. Mulai dari negara maju hingga negara berkembang tak sanggung menolak keberadaanya. Beberapa orang berubah drastis jadi miliuner karena bitcoin. Cerita ini membuat banyak orang mencari tahu dan membeli bitcoin, dan berharap dapat untung dari menambang bitcoin.
Bitcoin sendiri digambarkan memiliki sistem dan kemanan yang canggih, bahkan nyaris sempurna. Namun benarkan bitcoin setangguh yang dikatakan orang?
Faktanya, bitcoin memang memiliki kekurangan. Bitcoin dibuat (atau “ditambang”) pada tingkat yang telah ditentukan dan secara bertahap menurun, dengan batas total 21 juta koin. Tingkat kenaikan Bitcoin yang ada tidak sejalan dengan jumlah orang yang ingin membelinya, jadi harga sebuah Bitcoin terus meningkat.
Karena harganya meningkat, baik “penambang”, yang menggunakan komputer mereka untuk melakukan perhitungan rumit untuk menciptakan mata uang, dan mereka yang membeli bitcoin dari orang lain, merasa enggan menggunakannya sebagai mata uang dengan membelanjakannya.
Sebaliknya, mereka duduk di koin mereka sementara mereka menunggu harganya naik lebih jauh. Dengan pasokan Bitcoin yang terbatas dan tidak memenuhi permintaan, alih-alih berfungsi sebagai mata uang, Bitcoin adalah aset kosong spekulatif.
Tidak hanya itu, bitcoin juga memiliki masalah dari teknologinya. Pertama, siapa saja yang memiliki akses ke kata sandi Bitcoin (atau kunci pribadi) memiliki wewenang untuk menghabiskan Bitcoins yang dibukanya.Hilangnya kata sandi berarti kehilangan semua Bitcoin.
Kedua, pertumbuhan linear pada rantai blok yang membentuk Bitcoin menghasilkan pertumbuhan eksponensial dalam perhitungan yang diperlukan untuk memproses dan memverifikasi transaksi. Transaksi yang biasanya memakan waktu 10 menit sekarang membutuhkan waktu berjam-jam.
Ketiga, biaya transaksi Bitcoin melambung jauh di atas US$ 25Ini jelas bukan mata uang digital yang bisa bekerja efektif.(*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More