Kondisi ekonomi global lesu khususnya di negara-negara mitra dagang Indonesia, berpengaruh pada pelambatan ekonomi nasional. Rezkiana Nisaputra
Jakarta — Pelambatan ekonomi nasional di triwulan II-2015 yang hanya mampu tumbuh 4,67% atau lebih kecil bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yakni 4,71% secara tahunan dikarenakan kondisi global yang ikut lesu.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin, di Jakarta, Rabu, 5 Agustus 2015. Menurutnya, perekonomian nasional yang tumbuh melambat sejalan dengan lesunya ekonomi dunia dan negara-negara mitra dagang Indonesia.
“Perekonomian global diperkirakan masih melambat untuk beberapa negara,” ujar Suryamin.
Selain dikarenakan ekonomi global yang lesu, kata Suryamin, pelambatan ekonomi nasional juga disebabkan oleh harga komoditas utama Indonesia yang anjlok. Kondisi tersebut, pasalnya sangat berpengaruh signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
“Migas maupun nonmigas seperti, jagung, beras, kedelai, ikan, daging, gula dan gandum cenderung turun. Kemudian migas, seperti biji besi, batu bara, nikel, dan timah juga ikut turun,” tutup Suryamin. (*)
@rezki_saputra
Suasana saat peluncuran Bank Mandiri jadi sponsor Jakarta LavAni Livin' Transmedia untuk bertanding pada laga… Read More
Jakarta – Serangan siber yang mendera bank-bank di Tanah Air tak pernah usai. Teranyar, salah satu… Read More
Jakarta – Uang palsu yang diproduksi di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan diduga telah… Read More
Jakarta – Koinworks Bank atau PT BPR Koinworks Sejahtera Annua mengumumkan perubahan nama menjadi PT… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi digital semakin diminati masyarakat. Tercermin pada November 2024 volume transaksi QRIS… Read More
Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan telah melakukan penghapusan pencatatan efek atau delisting terhadap… Read More