Categories: Keuangan

Ini Jurus OJK Naikkan Tingkat Literasi ke 5%

Cirebon–Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan tingkat melek produk dan layanan keuangan masyarakat. Setiap tahun tingkat literasi keuangan masyarakat ditargetkan naik 5%, dari 21,8% pada 2013.

Hasil survei nasional literasi keuangan 2013 lalu itu menunjukkan jumlah lembaga keuangan yang tercatat 2.977 belum bisa menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.

Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK Agus Sugiarto mengatakan, untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, OJK terus berinovasi. Tahun ini, regulator akan mengeluarkan beberapa jurus edukasi dan inklusi keuangan. Salah satunya, OJK akan mengajak bidan dan perawat desa untuk ikut menyebarkan pengetahuan tentang produk dan jasa keuangan pada masyarakat.

“Di Malang nanti kita akan kerjasama dengan perawat desa, kita mau menggunakan perawat dan bidan desa, mereka kan di setiap kecamatan ada, kita bekali mereka, sehingga ketika mereka bekerja bisa sekalian jadi jubir kita memperkenalkan produk keuangan,” kata Agus di Cirebon, akhir pekan lalu.

Selain itu, OJK juga akan meluncurkan program inklusi keuangan berwawasan lingkungan. Program yang digagas mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya itu merupakan program kombinasi inklusi keuangan dan lingkungan hidup.

Dia menyebut para mahasiswa ITS memiliki data statistik yang menunjukkan banyak masyarakat di desa tidak memiliki fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK). Sehingga, masyarakat masih sering terjangkiti penyakit seperti disentri dan diare akibat masalah kebersihan dan sanitasi yang buruk.

“Jadi kita kombinasikan,mereka bisa bangun fasilitas MCK dengan uang pinjaman dari bank, jadi dibentuk seperti agen inklusi keuangan, dia yang mencari rumah mana yang perlu dibangun fasilitas MCK, dia mengkordinir, kemudian dicicil tiap hari atau tiap bulan,” tambahnya.

Menurutnya, OJK masih mencari partner bank yang bersedia membantu program tersebut. Jika uji coba tersebut berhasil, OJK akan menduplikasi program-program tersebut di daerah lain. (*) Ria Martati

Paulus Yoga

Recent Posts

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

17 mins ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

49 mins ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

20 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

20 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

20 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

22 hours ago