Categories: News UpdatePerbankan

Ini Jurus Manajemen Baru Kelola Bank BJB

Jakarta – Seiring dengan pergeseran kehidupan ke arah digital, industri perbankan pun dituntut untuk terus melakukan inovasi dalam rangka merespon kebutuhan konsumen. Dalam mengakomodasi hal tersebut, PT BPD Jabar dan Banten Tbk (Bank BJB) mengklaim telah menyiapkan beberapa strategi.

Yuddy Renaldi, Direktur Utama Bank BJB mengaku, pihaknya akan menerapkan tiga fokus utama yang akan sebagai strategi. “Ketiga fokus tersebut yakni, pertama, Reposisi Bisnis di mana Bank BJB akan mengembangkan bisnis pada sektor produktif yang mendorong perekonomian di masing-masing daerah khususnya di Jawa Barat dan Banten sambil tetap mempertahankan pangsa pasar dari captive market,” terangnya dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (24/8).

Fokus kedua, lanjutnya, yakni Reorganisasi yang tercermin dalam penyesuaian dalam struktur organisasi agar mendukung implementasi dari strategi yang ditetapkan perseroan. Sedangkan fokus ketiga, sambung Yuddy, adalah Re-Engineering Teknologi Informasi di mana Bank BJB akan terus memperkuat infrastruktur, penggunaan dan pengembangan teknologi yang tepat dari sisi waktu dan kualitas dengan memperhatikan aspek user experience dan customer behavior.

Lewat fokus tersebut, diharapkan terpilihnya jajaran manajemen baru di Bank BJB diharapkan dapat mendorong kemajuan di tengah persaingan yang kian kompetitif dengan tuntutan perkembangan digital tersebut.

Saat ini, susunan jajaran direksi dipimpin oleh Yuddy Renaldi sebagai Direktur Utama, Agus Mulyana sebagai Direktur Kepatuhan, Nia Kania sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Rio Lanasier sebagai Direktur IT, Treasury dan International Banking, Suartini sebagai Direktur Konsumer dan Ritel, Tedi Setiawan sebagai Direktur Operasional.

Sementara jajaran komisaris diisi Farid Rahman sebagai Komisaris Utama Independen, Eddy Iskandar Muda Nasution dan Muhadi sebagai Komisaris, serta Fahlino F. Sjuib dan Yayat Sutaryat sebagai Komisaris Independen abank BJB.

Perseroan saat ini tengah berfokus mengembangkan dan memperkuat layanan perbankan digital untuk percepatan bisnis dan peningkatan layanan kepada nasabah. Lewat rencana pengembangan jangka pendek, imbuh Yuddy, Bank BJB akan melakukan akselerasi produk dan layanan elektronik serta digital banking termasuk di antaranya pengembangan e-money server based untuk transaksi menggunakan QR Code, perluasan fitur dari mobile banking Bank BJB termasuk BJB Digi yang lebih user friendly, integrasi bisnis digital dengan perusahaan Fintech termasuk e-commerce dan self-service banking machine atau e-kiosk dan informasi melalui chat bot.

“Sedangkan untuk pengembangan jangka panjang, Bank BJB akan mengoptimalkan kolaborasi dengan Pemerintah Daerah dalam bentuk elektronifikasi layanan pengelolaan keuangan daerah, antara lain digitalisasi layanan publik dan pemerintah serta mendukung Program Smart City,” tukas Yuddy.

Optimalisasi kolaborasi ini dilakukan di tengah berjalannya beberapa program kolaborasi dengan Pemerintah Daerah yang saat ini telah berlangsung, antara lain layanan PBB-P2, E-Samsat, T-Samsat, Samsat J’bret, Sambat, IBC dan KKP.

“Kami meyakini di dalam setiap perubahan akan selalu ada peluang dan tantangan untuk dihadapi. Bank BJB selalu menghadapi tantangan-tantangan baru ini dengan kacamata optimis dan menganggap hal tersebut sebagai ajang pembuktian bahwa bank bjb memang merupakan perbankan yang adaptif dan dinamis dalam merespon kebutuhan masyarakat,” tutup Yuddy. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Daftar 5 Saham Pendorong IHSG Selama Sepekan

Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More

2 hours ago

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

2 hours ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

3 hours ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

15 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

16 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

17 hours ago