Wannacry memberikan alamat bitcoin untuk pembayarannya. Di samping itu juga memberikan deadline waktu terakhir pembayaran dan waktu di mana denda tebusan bisa naik jika belum dibayar juga.
Rohan menambahkan, pihaknya terus melakukan beberapa langkah antisipasif. Di antaranya dengan memonitor sistem perseroan oleh tim Command Center dan Security. “Kami juga menggunakan beberapa consultant security untuk membantu. Gerakan malware dan attacker dipantau di tools monitor kami,” jelasnya.
Baca juga: 7 Langkah BRI Antisipasi Serangan Virus Ransomware
Selain itu, antisipasi yang kedua, pihaknya ini juga mengirimkan pesan ke pegawai terkait antisipasi hal ini agar bisa berhati-hati. Namun hingga saat ini Bank Mandiri belum menemukan adanya gangguan yang disebabkan oleh malware wannacry ransomware.
Yang ketiga pihaknya telah membuat posko pengaduan bagi para nasabah yang ingin melaporkan sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. “Kami juga membuat posko untuk mengkoordinasi semua tindakan antisipasif dan jika ada laporan atau insiden. Hingga saat ini semua berjalan normal di seluruh Bank Mandiri,” tutup Rohan. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More
Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More