Jakarta – Vice President PT SPE Solutions, Rio Agustra Anjany memaparkan pentingnya transformasi digital bagi Bank Perekonomian Rakyat (BPR). Pasalnya, saat ini perkembangan generasi di Indonesia sedang mengalami perubahan yang didominasi oleh generasi Z, sehingga marketnya juga akan berubah.
“Di Indonesia ini kita dari 270 juta jiwa, kondisi saat ini generasi barunya itu udah mencapai 37 persen. Jadi generasi baru itu di dikategorisasi yang banyak beredar di sosial media saat ini Gen Z,” ujar Rio dalam Webinar Transformasi BPR Di Tengah Ketatnya Persaingan dan Era Digitalisasi yang diselenggarakan Infobank, Jumat 15 September 2023.
Baca juga: Ini 5 Hal yang Perlu Disoroti BPR untuk Hadapi Transformasi Digital
Dia merinci, generasi Gen Z yang saat ini populasinya sebesar sebesar 27,94 persen dan Post Gen Z sebesar 10,88 persen. Sehingga, total populasi di Indonesia sudah didominasi oleh generasi Z.
“Generasinya lagi shiftin. Nah kalau generasinya lagi shifting artinya konsumen juga sedang shifting, market sedang shifting. Artinya demand dan behaviornya sedang berganti, jadi kita sebagai pelaku usaha terutama di perbankan udah harus shifting juga,” ungkapnya.
Dalam hal ini, SPE melakukan profiling market dan ditemukan beberapa kategori yang melekat dalam diri mereka untuk memanfaatkan produk.
Pertama, personalized, yaitu generasi yang sifatnya menyukai produk yang memudahkan hidup dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Kedua, entertaining, yakni produk yang mereka dapatkan biasanya dari hasil entertaining. Bila dilihat, pelaku usaha saat ini mempromosikan produknya dengan memanfaatkan sesuatu yang viral.
“Selebihnya bisa disimpulkan temen-temen kita adik kita yang nanti akan memanfaatkan produk kita membutuhkan sesuatu yang seamless yang cepat, mereka ingin segala sesuatunya mereka mau langsung ada di depan mereka, mereka mau langsung bisa mengakses juga,” ungkapnya.
Baca juga: ‘Dipaksa’ Merger, OJK Bakal Pangkas 600 BPR Hingga 2027
“Jadi kalau misalnya ada hubungan sama produk perbankan mereka mau transfer sekarang uangnya langsung sampai detik itu juga, mereka bayar sekarang detik itu juga barangnya dikirim dari e-commerce,” tambahnya.
Oleh karenanya, hal ini menjadi faktor utama pentingnya perbankan bertransformasi secara digital. “Jadi kalau melihat ini, apakah BPR butuh untuk transformasi digital, menurut saya menurut kami dari SPE itu sangat butuh, karena demand kita sudah shifting ke arah yang lebih terdigitalisasi,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More