Categories: Ekonomi dan Bisnis

Ini Empat Risiko Ekonomi Yang Diwaspadai Pemerintah

Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia, Pemerintah mewaspadai empat risiko. Ria Martati

Jakarta–Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Badan Kebijakan Fiskal Luky Alfirman mengungkapkan empat risiko yang diwaspadai Pemerintah untuk tahun ini.

Pertama, harga komoditas, ke depan, Indonesia tidak dapat lagi tergantung pada komoditas untuk mendorong pertumbuhan. Pasalnya, tren penurunan harga komoditas diyakini masih akan berlanjut seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi China sebagai mitra dagang utama Indonesia.

“Bagaimana outlook-nya untuk ekspor komoditas kita, selama China melemah, itu perkiraan kita stagnan atau cenderung ke bawah. Misalnya batubara dulu bisa USD150 sekarang USD50, koreksi sepertiganya. Kita ke depan enggak bisa berharap banyak dari komoditas,” kata Luky dalam CORE 2015 Mid-Year Review: Managing Economic Slowdown di Graha Sucofindo, Selasa, 28 Juli 2015.

Kemudian risiko kedua adalah kondisi ekonomi negara-negara emerging market lain, khususnya China sebagai mitra dagang utama. Ekonomi China diharapkan tidak mengalami hard landing meski terus melambat.

Miracle kalau China tumbuh dua digit, sekarang bagaimana transisi tadi bisa smooth, 6%-7% saja sudah bagus,” lanjut Luky.

Selain itu, Pemerintah juga mewaspadai arah kebijakan negara-negara maju. Isu kenaikan suku bunga Fed Fund Rate misalnya, menjadi perhatian karena telah menyebabkan berbagai spekulasi. Spekulasi tersebut menyebabkan fluktuasi nilai tukar dan pasar modal.

“Kita tersandera, karena orang terus berspekulasi, hari ini rapat FOMC untuk menentukan kebijakan mereka, maka kamis-jumat, senin IHSG terkoreksi lagi, nilai tukar sudah lewat Rp13.400/USD, karena orang berspekulasi,” kata dia.

Hal ini menurutnya sama seperti ketika Gubernur The Fed Bernanke 2013 lalu memberi pernyataan akan menghentikan quantitive easing. Risiko terakhir yang diwaspadai adalah prospek ekonomi negara-negara maju yang belum pasti. (*)

@ria_martati

Paulus Yoga

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

10 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

11 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

11 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

13 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

13 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

16 hours ago