Jakarta – Kontroversi tengah menimpa brand fashion asal Italia, Zara karena diduga mendukung genosida di Palestina melalui kampanye iklan teranyar ‘Zara Atelier’.
Sorotan publik sendiri tak hanya datang dari brand tersebut, melainkan kepada para sosok yang terlibat di balik layar iklan produksi yang kontroversial tersebut.
Adalah sosok model Kristen McMenamy yang menjadi wajah dari kampanye “Zara Atelier”, sebagai salah satu sosok utama di balik kontroversi iklan tersebut.
Dari beberapa unggahan foto yang beredar, pemotretan iklan tersebut menampilkan manekin yang berlapiskan kain putih yang tampak dibopong oleh Kristen McMenamy.
Baca juga: Israel-Hamas Kembali Terlibat Pertempuran Sengit di Gaza
Ia juga tampak berdiri di sebuah kotak kayu yang terlihat mirip peti mati.
Di sekeliling model itu juga terdapat reruntuhan puing beton dan peti kayu. Bahkan, beberapa unggahan juga menampilkan patung dengan anggota tubuh yang hilang.
Visualisasi ini mirip dengan kondisi yang kini dialami oleh warga Palestina di Gaza akibat gempuran Israel.
Sebagai informasi, Kristen Mcmenamy adalah model androgini asal Amerika Serikat. Dirinya rajin bekerja sama dengan para desainer kelas dunia dan rumah mode internasional seperti Giorgio Armani, Valentino, Todd Oldham, Christian Dior, Versace dan sebagainya.
Selain Kristen Mcmenamy, sosok di balik layar iklan kontroversi tersebut, yakni Fotografer Tim Walker dengan arahan seni (Art Director) asal perusahaan Perancis yakni Baron&Baron dan Stylist Ludivine Poiblanc karena terlibat dalam menciptakan visual yang memancing kontroversi luas.
Selain itu, Set Designer Shona Heath juga dituding bertanggung jawab atas latar belakang kampanye, serta tim kecantikan yang terdiri dari Ali Pirzadeh (hairdo), Terry Barber (make up), dan Simone Cummings (nails).
Semuanya tersebut diduga menjadi sosok-sosok yang terlibat dalam menyusun narasi visual yang memicu kontroversi di berbagai lini platform media sosial.
Hingga kini, brand Zara belum merilis pernyataan resmi terkait dugaan dukungan genosida di Palestina melalui kampanye iklan terbaru yang tengah kontroversi.
Zara sendiri diketahui telah menghapus sejumlah foto yang mendapat kritik tajam, dari netizen seluruh dunia di berbagai platform media sosial.
Baca juga: Tegas! Supermarket di Yordania Labeli Produk Pro Israel, Bagaimana Dengan Indonesia?
Direktur Eksekutif Haute Hijab Melanie Elturk mengungkapkan reaksi negatif terhadap kampanye iklan Zara tersebut yang memuakkan.
“Ini memuakkan. Gambaran memuakkan, menyimpang, dan sadis macam apa yang saya lihat?,” tulis Melanie.
Seniman Palestina Hazem Harb pun menanggapi hal serupa dan menyerukan boikot terhadap merek tersebut.
“Menggunakan kematian dan kehancuran sebagai latar belakang fesyen adalah tindakan yang sangat jahat, keterlibatannya, dan seharusnya membuat kita marah sebagai konsumen. Boikot Zara,” tulis Harb di Instagram.
Tak ketinggalan, warganet pun mengungkapkan kekesalannya terhadap kampanye iklan Zara tersebut. Terutama menyerang media sosial Instagram milik sang model, Kristen McMenamy, yang sudah mempunyai 189.000 followers.
“Mengapa Anda mau jadi model yang mendukung genosida untuk Zara?” tanya akun @sr*****.
“Kenapa Anda mau berpartisipasi dalam iklan yang mencemooh genosida di Palestina? Apakah Anda tidak punya hati??” tambah @im***. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More