Keuangan

Ini Dia Outlook Pertumbuhan Asuransi Syariah di Tahun Politik

Jakarta – Industri asuransi syariah, baik itu di asuransi umum maupun asuransi jiwa, tumbuh dengan baik. Demikian penuturan dari Ronny Ahmad Iskandar selaku Ketua Bidang Riset & Inovasi Produk – Jiwa Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI).

Ronny mengungkapkan, hingga September 2023 ini, asuransi jiwa dan asuransi umum mengalami pertumbuhan yang baik. Pertumbuhan asuransi jiwa syariah disebutkan tumbuh meskipun secara tidak signifikan, lantaran masih ada kekhawatiran terhadap munculnya pandemi baru .

“Sementara asuransi umum syariah tumbuh cukup bagus secara year on year (yoy), didorong karena perbaikan ekonomi di Indonesia pada kuartal II. Ini berimbas pula terhadap perkembangan asuransi umum syariah di Tanah Air,” lanjut Ronny dalam webinar Insurance Outlook, Selasa, 7 Oktober 2023.

Baca juga: AASI Optimis Asuransi Syariah Tumbuh Positif di 2023, Ini Faktor Pendorongnya

Lalu, bagaimana dampak pertumbuhan asuransi syariah sekarang terhadap prospek industri ini pada akhir 2023 hingga awal 2024 mendatang? Ronny menjelaskan bahwa pihaknya sudah menganalisis data dari 2017 hingga September 2023 untuk mengetahui proyeksi pertumbuhan asuransi syariah.

“Hasil analisis kami menunjukkan kalau aset asuransi syariah secara keseluruhan akan tumbuh 2 persen (yoy) pada Desember 2023. Kontribusi bruto akan terkontraksi sebesar 20 persen (yoy) karena adanya isu negatif terkait politik di tahun ini. Sementara klaim bruto juga akan terkontraksi 26 persen (yoy), dan investasi terhadap asuransi syariah akan meningkat 300 persen (yoy) karena meningkatnya kepercayaan terhadap aktivitas pasar modal,” terang Ronny.

Pihak AASI juga optimis kalau Januari 2024 nanti, asuransi jiwa syariah akan mengalami peningkatan aset menjadi Rp36 triliun, 2,7 persen lebih tinggi dibandingkan Januari 2023. Klaim bruto juga akan naik 11,3 persen (yoy). Namun, di saat bersamaan kontribusi bruto juga akan turun 10 persen (yoy) menjadi Rp1,9 triliun.

Bergeser ke asuransi umum syariah, trennya tidak akan berbeda jauh. Ronny berujar akan ada kenaikan aset 5,8 persen (yoy), dibarengi peningkatan klaim bruto sebesar 67 persen (yoy) menjadi Rp68 miliar, dan kontraksi kontribusi bruto sebanyak 12,7 persen dari angka Rp38,1 miliar pada Januari 2023 lalu.

“Dari pertumbuhan di atas, tentunya ada beberapa faktor pendorong yang akan meningkatkan performa asuransi syariah,” papar Ronny.

Faktor-faktor yang dimaksud di sini adalah Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) pada kuartal III-2023, komitmen pemerintah terhadap peningkatan nilai tukar rupiah terhadap dollar, inflasi yang terkendali, sampai membaiknya kinerja industri asuransi dan dana pensiun.

Baca juga: Cermat Memilih Produk Asuransi Syariah

Meskipun begitu, Ronny juga mengatakan penting juga untuk memperhatikan faktor penghambat pertumbuhan asuransi syariah. Dua hal yang paling Ronny sorot adalah rendahnya literasi asuransi syariah dibarengi dengan penetrasi yang masih rendah pula.

“Ini memang menjadi pekerjaan rumah (PR) asosiasi, PR industri, bersama semua pemangku kepentingan. Ini semua harus dilakukan bersama-sama, sehingga impactnya akan lebih terasa,” jelasnya. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

BSI Kucurkan Bantuan Rp590 Juta untuk Pesantren dan Anak Yatim di Sumbar

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyalurkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa… Read More

4 hours ago

Kinerja APBN Januari 2025 Tertekan, Komisi XI Bilang Begini

Jakarta - Kementerian Keuangan akhirnya mengumumkan kinerja APBN hingga Februari 2025. Biasanya, laporan kinerja APBN… Read More

6 hours ago

Antisipasi Lonjakan Pemudik, KCIC Perpanjang Penjualan Tiket Whoosh

Jakarta - Untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam merencanakan perjalanan selama libur Lebaran, PT Kereta… Read More

7 hours ago

Aliran Modal Asing Rp10,15 T Kabur dari RI Selama Sepekan, BI Cermati Pasar Keuangan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa pada awal Maret 2025, aliran modal asing keluar… Read More

10 hours ago

Cek! Begini Gerak Saham Indeks INFOBANK15 Selama Sepekan

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat lalu (14/3) kembali ditutup merosot… Read More

11 hours ago

Berikut 5 Saham Penyebab IHSG Loyo dalam Sepekan

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan 10-14 Maret 2025 mengalami penurunan sebesar… Read More

12 hours ago