Jakarta – Meskipun konsep bank berbasis syariah telah diperkenalkan sejak tahun 1990, hingga hari ini, produk tabungan dan investasi berbasis syariah baru dimanfaatkan oleh sebagian kecil masyarakat Indonesia dengan populasi mayoritas muslim.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Februari 2022, tercatat hanya terdapat sekitar 44 juta rekening pembiayaan dan dana pihak ketiga yang ditempatkan oleh 36,7 juta nasabah pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Salah satu penyebab dari missing opportunity ini adalah rendahnya penetrasi edukasi terkait keuangan berbasis syariah.
PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (Maybank Indonesia), pun memberikan solusi perbankan syariah melalui Unit Usaha Syariah (UUS) Maybank Indonesia, yang sudah memiliki basis Nasabah tersendiri dan bisa menjadi opsi bagi calon Nasabah yang sedang mengeksplor simpanan berbasis syariah, yaitu melalui Maybank Tabungan U iB, Maybank Tabungan MyArafah dan Maybank Tabungan MyPlan iB Shariah Journey.
Dalam rangka melengkapi wawasan dan pengetahuan masyarakat akan produk keuangan syariah, berikut ini adalah 5 (lima) pertanyaan yang paling kerap terlontarkan di masyarakat seputar tabungan dan/atau investasi syariah.
01. Apakah perbedaan produk simpanan syariah dan konvensional?
Pertama pengelolaan dana Nasabah yang harus sesuai dengan prinsip syariah, yakni, dana Nasabah disalurkan hanya kepada kegiatan yang dinilai Halal. Kedua, praktek syariah mengedepankan kemakmuran bersama, keadilan dan transparansi.
Ketiga, pembagian hasil sesuai kinerja bank syariah, ada yang berdasarkan marjin, tingkat sewa, maupun dengan persentase pembagian Nisbah (Bagi Hasil) sesuai dengan jenis produk dan akad yang digunakan. Kemudian yang keempat adalah selain diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, bank syariah juga diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang terdiri dari beberapa Ahli Ekonomi dan Agama yang mengerti fiqih muamalah guna menjaga agar proses kegiatan bank Syariah tidak menyimpang dengan aturan dan prinsip syariah.
02. Siapa sajakah yang dapat membuka tabungan syariah?
Tidak terdapat batasan. Setiap orang bisa membuka tabungan syariah. Setiap Nasabah juga dapat memiliki lebih dari satu rekening tabungan syariah untuk berbagai kebutuhan finansial masing-masing individu, sehingga dapat juga digunakan sebagai sarana perencanaan keuangan yang cerdas untuk masa depan.
03. Apakah pada tabungan syariah mendapatkan ‘bunga’ seperti tabungan konvensional lainnya?
Perbankan Syariah tidak menerapkan sistem bunga. Ketika Nasabah membuka rekening tabungan syariah, Nasabah dapat memilih jenis akad atau basis pengelolaan simpanan yang diinginkan.
Nasabah berhak atas Imbal Hasil (Bagi Hasil) apabila produk yang digunakan menggunakan basis akad Mudharabah Mutlaqah, atau tanpa imbal hasil dan biaya administrasi jika simpanan tersebut berbasis akad Wadiah atau dengan kata lain seperti menitipkan dana di bank syariah. Nilai Imbal Hasil bergantung pada kinerja keuangan bank atau unit usaha syariah.
04. Untuk membuka rekening tabungan syariah, berapakah dana yang perlu disetor?
Maybank Indonesia memiliki beragam produk simpanan berbasis Syariah. Bagi Nasabah baru yang belum pernah memiliki rekening di Maybank, mereka dapat membuka Maybank Tabungan U iB dengan setoran awal Rp 200.000,- yang dapat dengan mudah dibuka dengan menggunakan smartphone via aplikasi M2U ID.
Selain itu, untuk Nasabah yang ingin mulai mempersiapkan biaya untuk mendaftar Ibadah Haji, mereka dapat membuka Maybank Tabungan MyArafah dengan setoran awal Rp 100.000,- atau USD 10 hingga nantinya terkumpul Rp 25 juta sebagai setoran awal mendapatkan porsi Haji. Tabungan MyArafah ini juga memberikan manfaat asuransi jiwa & personal accident Syariah untuk nasabah tanpa harus membayar biaya kontribusi (premi).
Tabungan in juga tanpa biaya administrasi, dimana nasabah mendapatkan kartu ATM berbasis chip yang memberikan kemudahan bebas biaya tarik tunai di Arab Saudi, serta bebas akses 24/7 via aplikasi dan/atau situs M2U ID.
Memfasilitasi kebutuhan nasabah dalam mempersiapkan rencana keuangan, UUS Maybank Indonesia menghadirkan program menabung MyPlan iB Shariah Journey yaitu menabung rutin sekaligus memenuhi kebutuhan perencanaan ibadah melalui produk simpanan ini, mulai dari perencanaan ibadah Umrah, kurban, wakaf, pernikahan, hingga aqiqah anak. Saat ini, MyPlan iB Shariah Journey tengah menjalankan promo Cash Reward berlaku hingga akhir tahun, di mana nasabah hanya perlu melakukan pembukaan secara online dan setoran bulanan Rp1.000.000 selama 12 bulan berturut-turut atau Rp300.000 selama 24 bulan berturut-turut.
05. Apakah tabungan syariah memiliki manfaat lain yang berbeda dibandingkan dengan tabungan konvensional?
Fitur zakat online dari UUS Maybank Indonesia merupakan salah satu solusi andalan bagi Nasabah yang hendak menyalurkan zakat kepada lembaga resmi Pengelola Zakat, Infak, dan Sedekah, yang telah bekerjasama dengan Maybank Indonesia, yaitu: Dompet Dhuafa, Baznas Bazis, Rumah Yatim, dan Rumah Zakat.
Di samping itu, produk tabungan syariah Maybank Indonesia juga terintegrasi dengan ekosistem digital banking M2U ID, baik untuk Maybank Tabungan U iB, Maybank Tabungan MyArafah, hingga Maybank Tabungan MyPlan iB Shariah Journey, Nasabah dapat memaksimalkan gaya hidup cashless sembari menjalankan hidup sesuai prinsip syariah.
Romy Buchari, Head of Shariah Banking, Maybank Indonesia mengungkapkan pihaknya mengerti pentingnya pengelolaan keuangan dan gaya hidup secara seimbang dan berkesinambungan. Maybank berkomitmen untuk terus dapat menyediakan solusi keuangan yang memahami aspirasi Nasabah dalam journey keuangannya, khususnya melalui produk dengan prinsip syariah.
“Kami senantiasa berupa untuk menghadirkan beragam solusi syariah dimulai dengan setoran awal yang terjangkau, sehingga masyarakat dari segala kalangan dapat menabung dengan ketenangan hati tanpa perlu kompromi dengan kebutuhan gaya hidup,” tutur Romy. (*)
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More