Yogyakarta – Federasi Asosiasi Ekonom ASEAN (FAEA) Conference ke-46 sukses digelar di Yogyakarta pada 17-18 November 2023. Konferensi tahunan yang merupakan organisasi professional asosiasi ekonom itu menghasilkan deklarasi bersama 5 negara ASEAN ditambah Viet Nam dan Cambodia.
Adapun hasil deklarasi tersebut, antara lain :
1. FAEA menyadari pentingnya kolaborasi antar perekonomian ASEAN dan mitra lainnya untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, berketahanan, dan inklusif di tengah tantangan global seperti pandemi, perubahan iklim, persaingan geo-ekonomi dan geo-politik.
2. FAEA mendukung keterlibatan inisiatif sektor swasta, universitas, organisasi penelitian, asosiasi, dan lembaga pemerintah untuk mendorong kemajuan praktik ekonomi berkelanjutan.
3. FAEA mendorong peningkatan konektivitas ASEAN melalui pengembangan infrastruktur fisik, digital, dan kelembagaan, serta mendukung inisiatif Konektivitas Pembayaran Regional (RPC), Transaksi Mata Uang Lokal (LCT) dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (ICT).
Hal ini untuk memperluas akses, peluang, dan pembayaran lintas batas yang lebih cepat, lebih murah, transparan, dan inklusif bagi komunitas ASEAN, termasuk usaha kecil dan menengah (UKM) dan sektor informal, serta pertukaran peneliti dan pendidik.
Baca juga: Federasi Asosiasi Ekonom ASEAN Gelar FAEA Conference ke-46
4. FAEA mendukung upaya penguatan integrasi ekonomi ASEAN melalui implementasi ASEAN Comprehensive Work Plan (ACWP) 2021-2025 dan inisiatif lainnya, seperti Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), ASEAN Single Window (ASW), dan ASEAN Cetak Biru Masyarakat Ekonomi 2025.
5. FAEA memandang pentingnya integrasi digital sebagai salah satu faktor penting untuk mendorong perekonomian ASEAN bersaing lebih efektif, mengurangi kesenjangan digital, dan menciptakan kawasan ASEAN yang lebih inklusif.
6. FAEA mendorong produksi pangan berkualitas dan perdagangan barang yang berkelanjutan di seluruh negara ASEAN yang terkena dampak negatif krisis iklim. Oleh karena itu, FAEA berkomitmen untuk mempromosikan dan mengadvokasi kebijakan terhadap lingkungan dan ketahanan pangan.
7. FAEA mendorong para ekonom dan asosiasi ekonomi untuk melakukan kajian kebijakan dan penerapan kebijakan ekonomi yang bijaksana untuk memitigasi gejolak yang berasal dari luar kawasan ASEAN.
8. Mendorong eksplorasi ide dan kerja sama dalam kegiatan ekonomi pelengkap yang berdampak pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), rantai pasokan global, transformasi digital, dan penggunaan sumber energi terbarukan secara lebih luas.
9. FAEA mendorong pendalaman hubungan antar manusia di seluruh ASEAN untuk membangun pemahaman yang lebih kuat menuju terciptanya kolaborasi berbasis kepercayaan.
Baca juga: Menko Airlangga: Potensi Ekonomi Digital ASEAN Bisa Tembus USD2 T di 2030
Sementara itu, Ketua Umum PP ISEI yang juga Gubernur Bank Indonesia Bpk Perry Warjiyo mengungkapkan harapan besarnya atas penyelenggaraan FAEA Conference.
“FAEA perlu berkontribusi untuk ikut memitigasi dampak global spillover, dan FAEA perlu menjadi pelaku penting dalam mendorong sinergi dan kolaborasi ASEAN,” jelasnya, Jumat, 17 November 2023.
Di samping itu, Ketua Pelaksana FAEA Conference ke-46 ini, Muhammad Edhie Purnawan, mengatakan FAEA telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan ekonomi di kawasan ASEAN, baik melalui penelitian, publikasi, advokasi, maupun konsultasi kepada banyak stakeholders.
“Kami berharap FAEA ini dapat memberikan kerangka kebijakan terpadu antara kebijakan moneter, fiskal, dan transformasi struktural, yaitu transformasi sektor keuangan dan perbankan, sektor riil (industri, perdagangan, dan pertanian) untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi ASEAN pasca-pandemi,” pungkasnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More