Jakarta – Jenis investasi sangat beragam mulai dari tabungan, deposito, hingga saham. Kalangan milenial dan gen Z pun sudah banyak yang melek akan kebutuhan investasi.
Investasi menjadi salah satu cara untuk dapat mempersiapkan masa depan. Utamanya, dalam menghadapi tantangan keuangan yang kian kompleks di masa mendatang.
Head of Investment Specialist PT Sucor Asset Management Lolita Liliana menekankan pentingnya investasi bagi kalangan milenial dan gen Z sejak dini.
“Kenapa kita perlu investasi? Nomor satunya karena inflasi. Kalau sudah punya anak sangat berasa. Inflasi ini sangat mahal untuk pendidikan,” kata Lolita dalam acara Financial & Digital Literacy Road Show 2024 bertema Gen Z Melek Keuangan dan Digital, Masa Depan Aman dan Dapat Cuan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Kamis (15/2).
Baca juga: Mau Investasi Obligasi, Baiknya Pilih Reksa Dana atau SBN?
Ia menjelaskan, sektor pendidikan menyumbang inflasi tertinggi. Sebab setiap tahunnya, terjadi inflasi minimal 10 persen. Merujuk pada tabel pendidikan anak tahun 2023/2024, biaya pendidikan untuk tingkatan TK pada 2023 menyentuh Rp10 juta.
Lain halnya untuk biaya pendidikan untuk tingkat SD pada 2023 sebesar Rp13 juta. Biaya tersebut melonjak menjadi Rp17,3 juta di masa mendatang.
“Sekarang misalnya masuk TK Rp10 juta, maka 4 tahun lagi saat anaknya masuk TK itu sudah tidak Rp10 juta lagi. Itulah sebabnya sangat penting untuk kita belajar,” jelasnya.
Kedua, time value of money. Konsep ini berkaitan dengan perubahan nilai uang setiap waktu. Misalnya saja, beberapa tahun lalu, uang Rp500 saja bisa digunakan untuk membeli semangkuk bakso. Namun saat ini, harga satu mangkuk bakso mulai dari Rp15.000.
“Mobil, motor dan buku, baju semuanya naik dalam beberapa tahun terakhir,” bebernya.
Oleh karena itu, penting bagi milenial dan gen Z memulai untuk berinvestasi. Sebab, dalam investasi ada yang namanya “bunga berbunga”. Misalnya, apabila seseorang memiliki dana Rp100 juta, maka 12 tahun kemudian akan menjadi Rp314 juta.
“Kita juga bisa invest rutin per bulan, dalam 12 tahun dapatnya mirip-mirip juga karena dapatnya bunga berbunga,” imbuhnya.
Baca juga: Edukasi Pelajar Agar Tak Terjebak Investasi Bodong
Dalam memilih investasi yang tepat, maka milenial dan gen Z harus mengacu kepada berbagai aspek. Antara lain, investment horizon dan investment objective.
“Kapan kita ingin pakainya dan untuk beli apa. Kalau kita tidak tahu apa yang mau dibeli, gak tau harganya berapa, kebayang gak kita harus menabung berapa?,” bebernya.
Oleh karena itu, pentingya untuk mengatur rencana keuangan jangka pendek seperti dana darurat, biaya beli handphone dan biaya liburan.
Adapun, untuk jangka menengah seperti biaya down payment (DP) rumah, biaya pendidikan. Dan untuk jangka panjang seperti biaya pensiun dan biaya ibadah. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More