Ekonomi dan Bisnis

Ini Dampak Buruk Bagi UMKM Jika Amazon Masuk ke RI

Jakarta – Tahun lalu Amazon dikabarkan berencana akan membangun pasar e-commerce di Indonesia. Namun belum lama ini Amazon dikabarkan sedang bermasalah di Amerika Serikat. Hal itu dikarenakan, Amazon menggunakan data dari jaringan penjual pihak ketiga (data third party) untuk menemukan item atau produk terlaris apa yang nantinya akan disaingi oleh produk Amazon.

Oleh sebab itu perlu ada aturan main yang adil dan berimbang untuk melindungi pedagang dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal di platform online, terutama mengingat mereka adalah salah satu pilar yang menopang perputaran roda ekonomi di tengah pandemi virus corona (Covid-19) seperti sekarang ini.

Terkait dengan hal tersebut, Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung menyatakan, bila Amazon masuk ke Indonesia dengan menggunakan data dari jaringan penjual pihak ketiga seperti yang dilakukan di Amerika Serikat, maka akan berdampak besar bagi pelaku UMKM yang ada di Indonesia.

Namun, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui arah Amazon membuka di Indonesia, apakah bentuknya dalam e-retail atau marketplace seperti yang dijalankan e-commerce yang sudah banyak berdiri di Indonesia.

“Jadi kita belum tahu bentuk yang ingin mereka (Amazon) jalankan di Indonesia. Apakah e-retail atau marketplace? Yang pasti kalau mereka menggunakan data dari jaringan penjual pihak ketiga dalam menjalankan e-retail maka akan ada dampaknya bagi pelaku UMKM yang ada di Indonesia,” ujar Ignatius Untung dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Jumat, 1 Mei 2020.

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, bahwa asosiasi sudah pernah mengatakan kepada semua e-commerce yang mau masuk ke Indonesia, agar jangan pernah menggunakan private label. Tujuannya, sambung dia, agar pelaku UMKM lokal masih bisa tetap berjalan dan tidak tersaingi oleh banyaknya gempuran yang datang dari luar Indonesia.

“Pemerintah juga belum membahas private label itu. Hinggat saat ini e-retail sendiri atau mereka yang menjalankan private label sudah banyak di Indonesia. Seperti e-retail raksasa Matahari dan sebagainya sudah private label di Indonesia,” terang Untung.

Sementara itu, Ekonom Indef Enny Sri Hartati menjelaskan, bila Amazon masuk Indonesia menggunakan data jaringan penjual pihak ketiga, maka akan menjadi penghisap atau lintah bagi UMKM di Indonesia. Sebab, mereka akan banyak meniru produk-produk terbaik dan laku yang dipasarkan di Indonesia.

“Jadi data dari jaringan penjual pihak ketiga itu sangat penting. Setiap data itu juga penting. Jadi kalau data itu digunakan untuk meniru, maka akan berdampak tidak baik bagi pelaku UMKM yang ada di negeri kita ini,” jelas Enny.

Untuk itu, Enny berharap kepada setiap platform e-commerce yang mau membuka investasinya di Indonesia, agar tetap netral dan mendukung kemajuan UMKM lokal yang sudah tumbuh berkembang di Indonesia. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Jumlah SID Naik, BEI Gaspol Tingkatkan Keaktifan Investor di Pasar Modal

Balikpapan – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah single investor identification (SID) menembus 14 juta per… Read More

10 hours ago

Generali Indonesia Beri Perlindungan Asuransi bagi 6.000 Pelari di PLN Electric Run 2024

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More

11 hours ago

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

18 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

18 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

1 day ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

1 day ago