Ekonomi dan Bisnis

Ini Cara Pemerintah Tingkatkan Daya Saing SDM di Global

Jakarta – Selama 4 (empat) tahun Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) pihaknya terus mendorong kebijakan supply side yang menitikberatkan pada peningkatan sektor penawaran. Dalam menciptakan penawaran terdapat beberapa unsur yang terkandung didalamnya yaitu tenaga kerja, bahan baku, dan biaya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, di 2019 ini pemerintah akan memperbaiki supply side dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM), di mana sebelumnya pemerintah lebih condong fokus untuk pembangunan infrastruktur saja. Namun, peningkatan kualitas SDM juga menjadi perhatian utama pemerintah di tahun politik ini.

“Di 2019 kita akan lengkapi supply side. Kalau tadinya kita fokus betul pada infrastruktur, di 2019 kita akan fokus juga ke peningkatan kualitas manusianya. Terutama yang namanya pendidikan dan pelatihan vokasi,” ujar Darmin di Jakarta, Selasa, 8 Januari 2019.

Menurutnya, dengan meningkatkan kualitas SDM, nantinya diharapkan dapat berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Kualitas SDM yang memumpuni akan mampu meningkatkan daya saing manusia itu sendiri di global. Apalagi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), 58 persen orang pekerja di Indonesia pendidikannya paling tinggi adalah SMP.

“Sebanyak 58 persen orang yang bekerja di Indonesia itu pendidikannya paling tinggi SMP, itu  tidak memadai apalagi untuk daya saing. Oleh karena itu kita harus ambil jalan pintas dengan kembangkan pendidikan dan pelatihan vokasi seperti apa strukturnya nanti,” ucap Darmin.

Di sisi lain, pemerintah sendiri terus mendorong kualitas SDM dalam negeri melalui program vokasi, yang merupakan program pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga yang nantinya diharapkan dapat menetapkan keahlian dan ketrampilan di bidangnya, siap kerja dan mampu bersaing secara global.

“Kenapa pendidikan dan pelatihan vokasi itu penting? Karena kita gak punya waktu lagi untuk membenahi ini dari sistem pendidikan. Secara keseluruhan kita harus lebih sistematis dalam soal ini, sehingga kita akan kembangkan,” paparnya.

Terkait dengan program vokasi ini, pihaknya akan mulai fokus kepada pendidikan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang harus reform secara besar-besaran mulai dari kurikulumnya, pengajarnya, peralatannya, dan ada keterlibatan industri di dalamnya. Di sini, para SMK akan mengikuti magang yang lebih fokus pada bidangnya, sehingga tidak keluar dari sektornya.

“Dalam bentuk program magang, selain SMK tentu akan ada perguruan tinggi atau politeknik tapi ada juga yang levelnya lebih bawah yaitu Balai Latihan Kerja (BLK) dan ini semua rancangannya sudah tuntas. Mudah-mudahan dalam satu dua minggu ini roadmap dari pelatihan dan pendidikan vokasi itu sudah diresmikan ke publik,” tutupnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

2 hours ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

8 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

9 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

9 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

10 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago