Categories: Perbankan

Ini Cara Bank Jatim Kejar Target Laba Rp1,1 Triliun

Jakarta–PT BPD Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) mencatat perolehan laba sebesar Rp696,49 miliar pada triwulan tiga 2015. Jumlah tersebut masih jauh dari incaran laba kotor Rp1,1 triliun dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun ini.

“Ada sedikit penurunan laba kurang karena ada beberapa faktor. Namun kami masih punya keyakinan tiga bulan terakhir masih sesuai dengan rencana bisnis kita,” tukas Direktur Bisnis Bank Jatim, Su’udi di Jakarta, Selasa, 20 Oktober 2015.

Ia menjelaskan, bahwa pihaknya terus mendorong ekspansi perkreditan dengan menjalin kerja sama linkage dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk penyaluran kredit di segmen UMKM.

Sementara untuk kredit korporasi, lanjut Su’udi, Bank Jatim aktif berpartisipasi dengan bank lain dalam kredit sindikasi, terutama yang menyangkut infrastruktur. Pola ini dinilainya sangat mendukung pengucuran kredit perseroan karena nilai kredit sindikasi yang relatif besar.

“Kredit disbursed jalan tol kami perkirakan bisa Rp1,151 triliun, BPR Rp640 miliar, total bisa Rp2 triliun dengan yang lain. Akhir tahun kita optimis bisa membaik,” tuturnya.

Peningkatan penyaluran kredit diyakini akan mendukung perolehan laba perseroan pada tahun ini. Sementara sampai dengan triwulan tiga 2015, outstanding kredit Bank Jatim tercatat sebesar Rp29,23 triliun, tumbuh 12,07% secara setahunan dari Rp26,08 triliun pada triwulan tiga 2015. Cukup timpang dibanding pertumbuhan dana pihak ketiga yang mencapai 22,55% dalam setahunan menjadi Rp43,75 triliun.

Adapun penurunan laba Bank Jatim dari Rp742,89 miliar pada triwulan tiga 2014, menurut Su’udi terjadi akibat ekspansi kredit yang belum maksimal, ditambah dengan strategi perseroan meningkatkan pencadangan seiring dengan adanya risiko kenaikan kredit bermasalah (NPL).

“NPL naik dari 3% menjadi 4,22%. Pencadangan penghapusan kredit bermasalah sudah 84%, coverage ratio kita tingkatkan. Makanya laba turun karena kita hati-hati, lebih baik pencadangan kita tingkatkan,” terangnya.

Sedangkan rasio keuangan perseroan per akhir September 2015, tercatat marjin bunga bersih (NIM) 6,56%, rasio kecukupan modal (CAR) 19,02%, return on asset (ROA) 2,80% dan return on equity (ROE) 16,93%. (*) Paulus Yoga

Paulus Yoga

Recent Posts

STAR Asset Management: Sektor Perbankan jadi Peluang Emas di Tengah Koreksi Pasar Saham

Jakarta – STAR Asset Management (STAR AM) mengajak investor memanfaatkan peluang saat ini untuk berinvestasi… Read More

5 mins ago

BNI Sumbang Rp77 Triliun ke Penerimaan Negara dalam 5 Tahun

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More

9 hours ago

BI Gratiskan Biaya MDR QRIS untuk Transaksi hingga Rp500 Ribu, Ini Respons AstraPay

Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More

10 hours ago

AstraPay Bidik 16,5 Juta Pengguna di 2025, Begini Strateginya

Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More

10 hours ago

Askrindo Dukung Gerakan Anak Sehat Indonesia di Labuan Bajo

Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More

10 hours ago

Presiden Prabowo Dianugerahi Tanda Kehormatan Tertinggi El Sol del Perú, Ini Maknanya

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More

12 hours ago