Moneter dan Fiskal

Ini Bedanya Indonesia dan AS Dalam Mengendalikan Inflasi

Jakarta – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung menyebutkan Indonesia sangat berbeda dengan negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dalam mengendalikan inflasi. 

Dia menjelaskan, dalam menurunkan tingkat inflasi AS yang sempat menyentuh angka 10%, mereka hanya melakukan kebijakan moneter dimana menaikan suku bunga acuannya secara agresif.

Berbeda dengan Indonesia yang bersinergi dengan Pemerintah untuk melakukan bauran kebijakan atau policy mix, dimana melalui program Gerakan Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah dan kebijakan moneter BI melalui kenaikan suku bunga acuan yang tidak terlalu agresif.

“Apa yang membedakan mereka (AS) dengan Indonesia di sana nggak ada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPI/TPID), di sana nggak ada GNPIP jadi satu-satunya senjata yang digunakan untuk mengendalikan inflasi di sana adalah melalui kenaikan suku bunga,” jelas Juda, Rabu 31 Mei 2023.

Lebih lanjut, ia menyatakan, di AS dalam mengendalikan inflasi hanya mengandalikan kenaikan suku bunga. Ini yang juga menjadi pemicu banyaknya bank gagal.

“Di Amerika karena satu-satunya senjata adalah suku bunga, maka suku bunga naik sangat cepat sekali sangat tinggi yang kemudian kita tahu ada dampaknya kepada dunia perbankan. Disana sudah tiga bank gagal dan sektor riil juga mulai terdampak, banyak perusahaan yang kemudian mengalami bangkrut,” ungkapnya.

Juda menambahkan, hal ini bisa menjadi pelajaran yang menunjukkan bahwa konsistensi, sinergi, dan inovasi ini menjadi tiga kata kunci bagi keberhasilan Indoensia mengendalikan inflasi.

“Sinergi menggerakkan kita semua menggerakkan semua pihak untuk ambil bagian di dalam gerakan pengendalian inflasi pangan ini. Inovasi mendorong kita untuk mencari terobosan-terobosan baru dalam pengendalian inflasi pangan dan konsistensi persistensi memastikan agar langkah-langkah kita target-target kita ini berhasil,” pungkasnya. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Irawati

Recent Posts

Laba BRK Syariah Kuartal III 2025 Tumbuh 3,46 Persen, Ini Penopangnya

Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More

16 hours ago

BCA Siapkan Rp42,1 Triliun Uang Tunai untuk Nataru 2025/2026

Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More

16 hours ago

Aliran Modal Asing Keluar RI Rp0,13 Triliun di Pertengahan Desember 2025

Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More

16 hours ago

Bank Muamalat Catat Kenaikan Double Digit pada Pembiayaan Multiguna iB Hijrah

Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More

17 hours ago

Keluarga Ini Jadi Paling Tajir di Taiwan Berkat Bank dan Asuransi, Intip Siapa Mereka

Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More

18 hours ago

Bank Mega dan Metro Hadirkan Season of Elegance Fashion Show, Diskon hingga 70 Persen

Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More

18 hours ago