Jakarta – Ketidakhadiran Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Jakarta untuk menghadiri KTT ASEAN ke-43 menuai sorotan berbagai kalangan. Pengamat menyebut, perhelatan para delegasi negara ASEAN tersebut bukan menjadi menjadi prioritas utama Gedung Putih.
Pakar Keamanan Asia dari American Enterprise Institute Zack Cooper mengatakan, ketidakhadiran Presiden AS Joe Biden tidak menghadiri KTT Asia Timur dan KTT Asean di Jakarta dipandang sebagai ujian besar bagi Amerika di Asia Tenggara dan kawasan secara lebih luas.
“Jadi, ketika AS tidak mengirimkan presidennya, maka menjadi tanda tanya bahwa acara ini bukan prioritas utama Washinton,” katanya, dinukil VOA, Rabu (6/9).
Baca juga: Gantikan Joe Biden, Wapres AS Kamala Harris Tiba di RI untuk Hadiri KTT ASEAN 2023
Menurutnya, ketidakhadiran capres asal Partai Republik di Pemilu AS 2024 ini sejalan dengan minimnya kerangka kerjasama ekonomi yang terjalin. Di saat bersamaan, Tiongkok lebih proaktif menjalin Kerjasama di kawasan ASEAN.
“Masalah besar yang membuat frustasi banyak orang adalah AS yang memperkenalkan kerangka ekonomi Indo-Pasifik dan menarik diri dari kemitraan Trans Pasifik. Namun, Washinton tampaknya tidak memiliki rencana normalisasi perdagangan yang posifit di Asia Tenggara,” bebernya.
Analisis lain mengatakan bahwa ketidakhadiran Biden bukan berarti mengecikan kawasan Asia Tenggara di mata negara super power tersebut.
“Ya, sangat disayangkan Biden tidak hadir. Namun wakil presiden Harris adalah orang nomor dua dalam sistem AS, “ ujar Analis dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) Gregory B. Poling.
Dalam pandangannya, satu hal penting yang diperhatikan adalah Tiongkok hanya mengirim Perdana Menteri China Li Qiang. Begitu juga Rusia dengan hadirnya Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
“Tidak ada presiden China dan Rusia yang hadir di KTT ASEAN. China hanya mengirimkan orang nomor dua, begitu juga dengan Rusia,” tegasnya.
Baca juga:
Alasan Absen Presiden AS
Absennya Biden di KTT Asean ke-43 di Jakarta karena akan menghadiri pertemuan KTT G20 di di India pada 7-9 September 2023. Kemudian, Biden akan menyambangi Vietnam pada 10 September 2023.
Dari Hanoi, ia bertolak ke Washington DC untuk peringatan peristiwa serangan 11 September 2001. Untuk KTT ASEAN, Gedung Putih sendiri mengutus Wakil Presiden Kamala Harris ke Jakarta, pada 4-7 September 2023. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Pemerintah telah menyediakan berbagai program untuk mendorong industri perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah… Read More
Jakarta – Indonesia dan negara berkembang lainnya menuntut komitmen lebih jelas terhadap negara maju terkait… Read More
Jakarta – Kapal Anchor Handling Tug and Supply (AHTS) Harrier milik Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE… Read More
Bangkok – Indonesia dianggap sebagai pasar yang menarik bagi banyak investor, khususnya di kawasan Asia… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mendukung program pembangunan 3 juta rumah Presiden Prabowo Subianto yang… Read More
Padang - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengapresiasi kinerja Koperasi Konsumen Keluarga Besar (KSUKB)… Read More