Jakarta – Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus pembangunan nasional yang terus dijalankan oleh pemerintah.
Jokowi menilai, hingga saat ini kondisi infrastruktur nasional masih dalam kondisi buruk. Hal itulah yang menjadi landasan pemerintah untuk terus membangun infrastruktur secara merata walau kondisi daya beli masyarakat masih rendah.
“Kenapa kita masih fokus dan konsen terhadap percepatan pembangunan infrastruktur, karena ini dibutuhkan untuk ciptakan pertumbuhan ekonomi. Kondisi infrastruktur masih jauh dari ideal bahkan dikatakan buruk,” ungkap Jokowi pada acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Hotel Grand Sahid Jakarta, Selasa 12 Desember 2017.
Jokowi menambahkan, kondisi pembiayaan infrastruktur di Indonesia masih tergolong rendah dibanding dengan negara-negara lain di dunia. Dirinya menyebut, stock infrastructure di Indonesia masih sebesar 38 persen dari produk domestik bruto (PDB).
“Ini studi dari World Bank dan Global McKinsey. Dibanding negara lain di dunia yang stock infrastructure rata-rata sebesar 70 persen PDB, stock infrastructure Indonesia termasuk rendah hanya 38 persen dari PDB,Sehingga kenapa kita konsen, kita fokus ke pembangunan infrastruktur. ” ungkap Jokowi.
Selain itu, pemerintah juga terus fokus pada pembangunan infrastruktur di wilayah timur Indonesia. Jokowi mengatakan, pihaknya ingin perekonomian nasional tidak hanya fokus di Pulau Jawa saja namun menyeluruh hingga ke pelosok.
“Betapa infrastuktur kita terutama di Indonesia bagian timur itu buruk sekali. Infrastuktur buruk seperti ini, tidak hanya satu dua tiga lokasi, masih terjadi di banyak lokasi. Dan transpapua terus kita bangun, memang beberapa belum diaspal, baru mau diaspal. Namun Saya kira sekarang sudah 40% diaspal,” tukas Jokowi.
Selain itu, untuk mengantisipasi daya beli masyarakat yang masih melemah, pemerintah terus berupaya meningkatkan angka daya beli masyarakat dengan terus menstabilkan ketersediaan pasokan bahan pokok masyarakat.
“Kedua, berkaitan penguatan daya beli masyarakat ini tetap perlu dilakukan dengan menjaga laju investasi yang tinggi, stabilitas, inflasi rendah, serta ketersediaan pasokan di seluruh tanah air,” tukas Jokowi. (*)
Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA)… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 27 Tahun 2024 tentang… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan proses pengembangan kegiatan usaha bullion atau usaha yang berkaitan dengan… Read More
Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengoptimalkan fasilitas digital banking yang dimiliki sebagai alternatif… Read More
Jakarta - Menjelang libur dan cuti bersama perayaan Natal 2024, indeks harga saham gabungan (IHSG)… Read More
Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Dina Lorenza menyatakan dukungannya terhadap kenaikan Pajak Pertambahan… Read More