Dia mencontohkan, salah satu perusahaan Indonesia yang listing di Singapore Exchange yakni PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA). Selain itu ada pula PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang melantai di New York Stock Exchange (NYSE).
Tito menjelaskan, Telkom bisa listing di NYSE dengan menggunakan sertifikat American Depositary Receipts (ADR). Indonesia sendiri punya sertifikat serupa, yakni Indonesian Depositary Receipts (IDR). Namun perusahaan asing enggan lantaran harus tetap menjadi PT.
Baca juga: Pemegang Saham BEI Tunjuk Dua Komisaris Baru
“Kalau mau diganti UU Perseroan Terbatas. Karena yang terpengaruh banyak, UU Pasar Modal kena, UU Tenaga Kerja kena. Sekarang amandemen UU Pasar Modal saja belum diusulkan,” tukasnya.
Dia sendiri menargetkan kapitalisasi pasar bisa mencapai Rp6.500 triliun. Jika market caps tembus angka itu maka IHSG akan naik 15 persen menjadi 6.030. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta – Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengungkapkan latar belakang penembakkan terhadap Kasat Reskrim Polres… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More