Dia mencontohkan, salah satu perusahaan Indonesia yang listing di Singapore Exchange yakni PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA). Selain itu ada pula PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang melantai di New York Stock Exchange (NYSE).
Tito menjelaskan, Telkom bisa listing di NYSE dengan menggunakan sertifikat American Depositary Receipts (ADR). Indonesia sendiri punya sertifikat serupa, yakni Indonesian Depositary Receipts (IDR). Namun perusahaan asing enggan lantaran harus tetap menjadi PT.
Baca juga: Pemegang Saham BEI Tunjuk Dua Komisaris Baru
“Kalau mau diganti UU Perseroan Terbatas. Karena yang terpengaruh banyak, UU Pasar Modal kena, UU Tenaga Kerja kena. Sekarang amandemen UU Pasar Modal saja belum diusulkan,” tukasnya.
Dia sendiri menargetkan kapitalisasi pasar bisa mencapai Rp6.500 triliun. Jika market caps tembus angka itu maka IHSG akan naik 15 persen menjadi 6.030. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjajaki penguatan permodalan PT Bank Pembangunan Daerah… Read More
Jakarta - Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) sebagai salah satu pemain keuangan syariah, terus bergerak… Read More
Jakarta - PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) melaporkan kinerja pendapatan untuk sembilan bulan pertama… Read More
Jakarta - Penasihat Khusus Bidang Ekonomi Presiden Bambang Brodjonegoro menyatakan transisi energi berpotensi dapat menarik investasi… Read More
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan ekonomi RI di kuartal III… Read More
Jakarta - Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi Bambang Brodjonegoro mengungkapkan belum mengetahui rencana kenaikan Pajak… Read More