Jakarta–Bank Indonesia (BI) dalam keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar selama dua hari sejak 17-18 Februari akhirnya memutuskan untuk melonggarkan dua kebijakan sekaligus yaitu menurunkan suku bunga acuan dari 7,25% menjadi 7% dan menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) Primer 1% dari 7,5% ke 6,5%.
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bank sentral mengambil keputusan tersebut pertama untuk menjaga likuiditas di sistem perekonomian cukup untuk mendorong pertumbuhan kredit dan pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.
“Kedua kombinasi penurunan suku bunga dan penurunan likuidtas itu transmisi ke perekonomian akan lebih cepat. Sebagaimana diketahui, penurunan suku bunga memerlukan waktu, dengan penambahan likuidtas dari GWM transmisi dari kebijakan moneter akan lebih cepat,” kata Perry di Jakarta, Kamis 18 Februari 2016.
Kemudian sebab ketiga diambilnya keputusan tersebut karena bauran kebijakan yang secara bersama memang diarahkan mendorong pertumbuhan dengan tetap menjaga stabilitas. (*) Ria Martati
Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More
Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More
Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More
Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) menggandeng holding BUMN pangan ID FOOD dalam pelaksanaan program… Read More
Jakarta - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) terus berupaya mendukung transformasi digital, khususnya bagi… Read More
Jakarta – STAR Asset Management (STAR AM) mengajak investor memanfaatkan peluang saat ini untuk berinvestasi… Read More