Jakarta – Dunia maya plus gadget menjadi kegemaran baru anak-anak di jaman digital seperti sekarang ini. Namun, orang tua harus pintar-pintar menuntun sang anak untuk menggunakan perangkat digital secara bijak. Sebab, perangkat digital memiliki dampak positif dan juga negatif bagi siapapun penggunanya, termasuk anak-anak.
Laporan terbaru Kaspersky Lab menunjukkan bahwa anak-anak di seluruh dunia menghabiskan sebagian besar waktu online mereka dengan cara menggunakan alat komunikasi seperti jejaring sosial, e-mail, chatting, dll (sekitar 67% dari keseluruhan aktivitas online), website game (11%) dan website yang berisi informasi tentang alkohol, narkotika dan tembakau (9%). Pada saat yang sama, terlihat jelas adanya perbedaan aktivitas online yang diminati oleh anak-anak di berbagai negara.
Dalam laporan ini terdapat statistik yang dihasilkan solusi Kaspersky Lab bagi Windows PC dan Mac ketika modul Parental Control diaktifkan, selama periode 12 bulan, yang menampilkan jumlah kunjungan atau usaha untuk mengunjungi website dengan konten yang berpotensi berbahaya dan diklasifikasikan sebagai salah satu dari 14 kategori berbahaya yang telah ditetapkan.
Statistik juga menunjukkan bahwa selama periode 12 bulan ini, anak-anak mengurangi kunjungan ke media komunikasi dan situs bertema dewasa. Kecenderungan ini dapat dijelaskan karena anak-anak memindahkan sebagian besar kegiatan sensitif mereka ke perangkat mobile, yang tidak termasuk dalam laporan.
Kategori paling populer bagi anak-anak di Meksiko (86%), Rusia, Brasil dan Italia (sedikit diatas 70%) adalah “media komunikasi melalui internet”. Sementara yang paling sedikit menggunakan media komunikasi selama periode ini adalah anak-anak di Cina (30%), Jerman (31%) dan Inggris (32%).
Hal yang menarik adalah kurang populernya kategori ini di sebuah negara, maka semakin populer kategori “game komputer” di negara tersebut. Anak-anak di Inggris (28%), Jerman (26%) dan Australia (21%) yang paling sering bermain game online, sementara anak-anak di Meksiko (4%), Italia (6%) dan Jepang (7%) kurang sering melakukannya.
Dalam hal menonton video, mendengarkan musik dan mengunduh software, sangat jelas anak-anak di Jepang menempati urutan teratas (12% dari keseluruhan notifikasi Parental Control). Mereka juga lebih sering berbelanja online (17%), sama halnya dengan anak-anak dan remaja di Cina (20%).
Kategori “alkohol, tembakau dan narkotika” meraih notifikasi Parental Control paling banyak di Jerman (23%) dan Inggris (25%). Sementara, konten dewasa memunculkan notifikasi Parental Control terbanyak bagi anak-anak yang tinggal di Cina (23%) dan Jepang (5%). Topik ini menjadi topik yang kurang menarik bagi anak-anak di Inggris dan Amerika Serikat (keduanya kurang dari 1%).
Popularitas beberapa jenis website di kalangan anak-anak di negara-negara yang berbeda dapat dikaitkan dengan ciri-ciri budaya masing-masing negara dan kondisi ekonomi. Pasalnya, anak-anak menjadi lebih mandiri secara online. Anak-anak bebas untuk memilih sendiri musik yang ingin mereka dengarkan, film dan kartun yang ingin mereka tonton, dan software yang ingin mereka instal. Kebebasan untuk memilih sendiri ini memang baik, tetapi di dunia maya serta dalam kehidupan nyata, sangat perlu bagi anak-anak ini mendapatkan bimbingan dan panduan tentang bagaimana berperilaku bijaksana, aman dan bertanggung jawab.
“Kami di Kaspersky Lab percaya bahwa untuk mencegah anak-anak berhadapan dengan konten berbahaya, orang tua perlu mengkombinasikan solusi keamanan yang komprehensif dengan komunikasi yang konstan” kata Anna Larkina, Senior Web Content Analyst di Kaspersky Lab.
Komunikasi ini, tambah Anna, berguna untuk mendidik pengguna muda tentang ancaman online dan membantu membangun hubungan saling percaya dalam keluarga, Sementara solusi keamanan memberikan dasar untuk komunikasi tersebut dan lingkungan yang aman untuk semua keluarga.
Website Yang Sering Dikunjungi Anak-anak
Sumber : Kaspersky Lab(*)
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More