Jakarta – Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, sebuah laporan dari World Economic Forum menyebutkan bahwa perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, krisis kohesi sosial dan hilangnya mata pencaharian, akan menjadi risiko paling kritis selama bertahun-tahun ke depan.
Potensi tersebut, mendorong lembaga multilateral dunia seperti perserikatan bangsa-bangsa (PBB) agar negara di dunia membuat kebijakan dan aksi nyata. Terutama, kebijakan yang mampu mengurangi kerusakan sosial dan ekonomi yang pada akhirnya berujung pada pemanasan global.
“Tentu ada tantangan yang harus dipenuhi untuk memenuhi komitmen kita terhadap net zero emission. Kalau kita bisa mencerminkan ekosistem hijau saat ini belum matang,” ungkap Darmawan, Selasa, 2 November 2022.
Lanjutnya, seperti renewable energy and electric vehicle, teknologi energi terbarukan juga dianggap kurang efisien misalnya pembangkit listrik tenaga surya dan angin karena masih kurang efisien dan sangat bergantung pada cuaca dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
Di sisi pembiayaan, pembiayaan energi terbarukan, akan membutuhkan pembiayaan jangka panjang yang relatif berisiko. Selain itu, faktor makroekonomi yang tidak menentu seperti perlambatan ekonomi global, meningkatnya ketegangan geopolitik, dan normalisasi kebijakan di negara maju juga akan berdampak pada investasi berkelanjutan.
“Pasalnya, keuangan hijau membutuhkan sumber daya yang signifikan, berdasarkan data terbaru untuk mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC) kita pada tahun 2030 Indonesia akan membutuhkan sekitar US$281 triliun,” ungkap Darmawan. (*) Irawati
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 75,08 atau dalam… Read More
Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More