Ekonomi dan Bisnis

Ini 3 Solusi Gaet Milenial Beli Properti

Jakarta – Pertumbuhan Industri properti dalam beberapa tahun belakangan memang tidak menggembirakan, padahal pangsa pasar industri properti khususnya kaum milenial sangat besar.

Succes Strategys, Property Developer & Breakthrough Motivator, Ken Handersen, mengatakan dari total angkatan kerja di Indonesia sekitar 160,39 juta, angkatan kerja generasi milenial mencapai 62,57 juta atau sebesar 39,02%.

Namun apa yang membuat generasi milenial belum tertarik beli properti?

Ken sendiri bercerita, sebenarnya generasi milenial bukan tidak punya uang, tapi cara mereka mengatur uang cukup unik, salah satunya menghabiskan uang untuk nongkrong atau beli sesuatu yang dilakukan karena kebiasaan, seperti kopi contohnya. Dirinya mengatakan, jika sehari anak milenial beli kopi seharga Rp50 ribu, dalam 20 hari bisa habis Rp1 juta.

“Mereka sebetulnya punya uang, Namun karena sesuatu kebiasaan, mereka tidak bisa berinvestasi,” kata Ken, diacara 3rd Indonesia Mortgage Forum 2019 yang diselenggarakan infobank dengan Indonesia Mortgage Bankers Association (IMBA) Perbanas di Hotel Shangrila Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2019.

Lebih lanjut ujar Ken, saat ini hanya 10,7% dari pendapatan yang di tabung kalangan milenial dari pendapatannya, sedangkan 51,1% pendapatan habis untuk kebutuhan bulanan mereka.

Disisi lain, paradigma kalangan milenial saat ini beli properti sangat mahal. Properti murah bisa dibeli namun jauh.

Melihat hal itu, ujar Ken ada 3 solusi bagaimana menggaet kalangan milenial membeli properti.

Pertama campaign soft selling yakni melakukan kampanye pentingnya membeli rumah dengan menggandeng pihak ketiga, supaya target tertarik membeli rumah.

Kedua lewat digital marketing, hal ini perlu dilakukan, karena 70,4% milenial mengakses media digital untuk mengetahui berita terkini, kemudahan akses, multitasking, dan kecepatan menjadi alasan utama memilih media digital.

“Ketiga melakukan push and pull marketing, yakni lewat literasi keuangan, memberikan pemahaman untungnya sewa dengan beli properti dan bagaimana cara mengalokasi dana untuk DP. Yang terpenting cicilan bulanan maksimal 30% dari gaji,” jelasnya. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Airlangga Cerita Soal Retreat di Magelang, Bahas PPN Naik 12 Persen?

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Ailrangga Hartarto bercerita soal wejangan dari Presiden Prabowo Subianto usai pelaksanaan… Read More

8 hours ago

Wamenkeu Anggito Bakal Gali Pajak dari Underground Economy

Jakarta – Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu berencana akan mendorong pendapatan negara melalui pajak dari aktivitas ekonomi… Read More

9 hours ago

DANA Hadirkan Layanan Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM, Begini Caranya

Jakarta – Pelbagai cara dilakukan dompet digital, DANA dalam meningkatkan kapabilitas untuk menjangkau pengguna di… Read More

9 hours ago

BUMA Raih Perpanjangan Kontrak Rp107,8 Triliun dari Bayan Group

Jakarta - PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) sebagai anak usaha utama dari PT Delta… Read More

11 hours ago

KB Bank Terbitkan Obligasi Global Perdana 300 Juta Dolar AS

Jakarta – PT Bank KB Bukopin Tbk atau KB Bank (BBKP) telah resmi menyelesaikan penentuan harga… Read More

12 hours ago

BI Tekankan Keleluasaan Kebijakan Hadapi Ketidakpastian Global

Jakarta - Bank Indonesia (BI) menegaskan perlunya kebijakan dan langkah yang konsisten dalam menghadapi ketidakpastian… Read More

12 hours ago