Jakarta – Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan, rekor penambahan kasus tertinggi pada hari kemarin (3/12) yang menyentuh 8.369 kasus disebabkan oleh 2 faktor utama yakni tingkat penularan yang masih tetap tinggi serta adanya sinkronisasi data covid-19 dari daerah ke tingkat pusat.
“Jadi ada beberapa daerah yang kesulitan memasukkan datanya sehingga terakumulasi satu tanggal,” kata Prof Wiku pada acara Talkshow Satgas Covid-19 dengan tema Pandemi Belum Berakhir: Patuhi Protokol Kesehatan, melalui Youtube BNPB Indonesia, Jumat 4 Desember 2020.
Salah satu contoh sinkronisasi data yang disebutkan Prof Wiku adalah daerah Papua yang sejak tanggal 19 November hingga 3 Desember memasukkan datanya secara bersamaan sebesar 1.700 kasus.
Meskipun begitu dirinya tak memungkiri bahwasanya masih ada tingkat penularan covid-19 yang tinggi di masyarakat. Prof Wiku menilai masyarakat sudah jenuh hampir 9 bulan tidak beraktifitas di luar.
Oleh karena itu, pihaknya terus mengingatkan kepada masyarakat bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir. Maka, disarankan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More