Jakarta–Tidak hanya mampu tumbuh ditengah kepungan bank umum, sejumlah BPR tercatat memiliki aset yang mampu mengalahkan bank umum.
Menurut data Biro Riset Infobank (birI), per September 2015, secara keseluruhan ada 27 BPR yang asetnya melebihi aset 34 bank umum. Aset 27 BPR tersebut berkisar antara Rp396,33 miliar (milik BPR BP Kota Bandar Lampung) dan Rp5,61 triliun (milik BPR Eka Bumi Artha dari Kota Metro, Lampung). Dengan kepemilikan aset tersebut, BPR Eka mengukuhkan diri sebagai BPR terbesar di Indonesia, sekaligus melampaui kepemilikan aset 34 bank umum. Sementara itu, aset BPR BP Kota Bandar Lampung melampaui aset yang dimiliki satu bank umum.
Selain BPR Eka Bumi Artha, BPR beraset jumbo lainnya adalah BPR Karyajatnika Sadaya (BPR KS) dari Kota Bandung, Jawa Barat. Per September 2015 aset BPR KS tercatat Rp4,47 triliun. Dengan kepemilikan aset sebesar itu, BPR KS menjadi BPR terbesar kedua di Indonesia. BPR ketiga terbesar adalah BPR Sri Artha Lestari yang berkantor pusat di Denpasar, Bali. Per September 2015 BPR Lestari menguasai aset Rp3,04 triliun.
Biro Riset Infobank mencatat, ada sembilan BPR yang asetnya di atas Rp1 triliun. Sebuah fakta yang menarik, sembilan BPR tersebut beroperasi di kota-kota besar atau ibu kota provinsi yang dihuni bank umum besar. Ini menunjukkan bahwa BPR tidak hanya mampu untuk survive di tengah kepungan bank umum, tapi juga dapat tumbuh menjadi lembaga keuangan yang kuat.
Sebut saja BPR Jawa Timur (BPR Jatim) yang berkantor pusat di Surabaya. Sebagai ibu kota provinsi, Surabaya merupakan pusat kegiatan ekonomi dan keuangan di Jatim. Kendati dikepung bank umum besar, BPR Jatim mampu tumbuh dan membesarkan asetnya hingga mencapai Rp2,14 triliun dan menjadi BPR terbesar keempat di Indonesia. Jatim juga merupakan provinsi dengan populasi BPR terbanyak di Indonesia. Pada September 2015 sebanyak 325 BPR beroperasi di Jatim.
BPR lainnya yang beroperasi di ibu kota provinsi dengan aset di atas Rp1 triliun antara lain BPR Palu Loka Dana yang beroperasi di ibu kota Sulawesi Tengah, Palu, dengan aset Rp1,67 triliun; BPR Modern Express (aset Rp1,21 triliun) dari Ambon, Maluku; lalu ada BPR Hasa Mitra (aset Rp1,15 triliun) dari Makassar, Sulawesi Selatan; dan BPR Utomo Manunggal Sejahtera Lampung (aset Rp1,06 triliun) dari Bandar Lampung, Lampung.
Beberapa BPR lainnya beroperasi di wilayah yang tidak menjadi pusat kegiatan ekonomi. Kendati beroperasi di wilayah yang perputaran uangnya tidak sekencang di ibu kota provinsi, mereka masih mampu menumbuhkan bisnisnya. Contohnya adalah BPR Surya Yudhakencana dari Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Per September 2015 BPR Surya Yudhakencana memiliki aset Rp1,14 triliun. Biro Riset Infobank mencatat, cukup banyak BPR yang asetnya telah melampaui aset bank umum beroperasi di selain ibu kota provinsi.
Ini 10 BPR Dengan Aset Jumbo
Per September 2015
1. BPR Eka Bumi Artha-Kota Metro ( aset Rp5,61 miliar)
2. BPR Karyajatnika Sadaya-Kota Bandung ( aset Rp4,47 miliar)
3. BPR Sri Artha Lestari-Kota Denpasar (aset Rp3,04 miliar)
4. BPR Jawa Timur-Kota Surabaya (aset Rp2,14 miliar)
5. BPR Palu Lokadana Utama-Kota Palu (aset Rp1,67 miliar)
6. BPR Modern Express-Kota Ambon (aset Rp1,21 miliar)
7. BPR Hasa Mitra-Kota Makassar (aset Rp1,15 miliar)
8. BPR Surya Yudhakencana-Banjarnegara (asset Rp1,14 miliar
9. BPR Utomo Manunggal Sejahtera Lampung-Kota Bandar Lampung (aset Rp1,06 miliar)
10. BPR Irian Sentosa-Kota Jayapura (aset Rp797,39 juta)
Sumber : Biro Riset Infobank(*) Happy Fajrian.
Jakarta – Dolar Amerika Serikat (USD) mengalami penguatan setelah Donald Trump memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) AS 2024.… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (MenKop) Budi Arie Setiadi memaparkan 12 program prioritas koperasi yang akan dilaksanakan… Read More
Jakarta – Donald Trump berhasil mengalahkan Kamala Harris dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS).… Read More
Jakarta – Harga minyak dunia mulai merangkak naik pada Kamis (7/11) menyusul efek kemenangan Donald… Read More
Jakarta - PT VENTENY Fortuna International Tbk (VTNY) berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp186 miliar… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melanjutkan proses likuidasi atau pembubaran terhadap perusahaan fintech lending… Read More
View Comments
Mohon maaf ya, angka aset diatas mungkin salah. Mungkin yang dimaksud Triliun, bukan Milyar.
Sekian dan terima kasih.