Konferensi pers mengenai kolaborasi Ingram Micro Indonesia dengan HiAware. (Foto: Dok. Ingram Micro)
Jakarta – Untuk memperkuat lanskap keamanan siber di Indonesia, Ingram Micro Indonesia berkolaborasi dengan HiAware dalam menghadirkan solusi keamanan siber yang mudah diakses dan ramah pengguna bagi pasar Tanah Air.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia mengalami lonjakan signifikan dalam ancaman siber. Data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat setidaknya 330.527.636 trafik anomali sepanjang 2024.
Sementara itu, Ingram Micro memprediksi permintaan terhadap solusi keamanan siber akan meningkat sebesar 28 persen pada 2025. Tren ini didorong oleh maraknya kebocoran data dan serangan phishing yang semakin mengkhawatirkan.
“Keamanan siber bukan lagi sekadar opsi. Ini sudah menjadi kebutuhan bagi individu maupun bisnis,” ujar Mulia Dewi Karnadi, Managing Director Ingram Micro Indonesia, pada Selasa, 11 Maret 2025.
Baca juga: Belum Punya UU Siber, Indonesia Rawan Ancaman Kejahatan Digital
Mulia menegaskan komitmen Ingram Micro dalam menghadirkan solusi yang relevan guna meningkatkan keamanan digital. Namun, ia juga menyadari bahwa kemudahan penggunaan dan aksesibilitas masih menjadi tantangan utama dalam adopsi keamanan siber.
“Karena itu, melalui kemitraan dengan HiAware, kami memastikan bahwa solusi keamanan yang sederhana, efektif, dan andal dapat dinikmati oleh lebih banyak pengguna. Tidak hanya perusahaan besar,” lanjutnya.
Senada dengan Mulia, Aleksander Cvetkovski, CEO & Head of Partnerships HiAware, menekankan pentingnya memperluas aksesibilitas keamanan siber bagi lebih banyak pengguna di Indonesia.
Menurutnya, pasar keamanan siber di Indonesia tengah berkembang pesat, membuka peluang besar bagi HiAware untuk menjangkau pengguna yang selama ini belum mendapatkan perlindungan digital yang memadai.
Temuan lain dari Ingram Micro menunjukkan bahwa 21 persen perusahaan mengalami kebocoran data akibat karyawan yang mengakses jaringan perusahaan dari jarak jauh. Selain itu, 40 persen dari pasar keamanan siber di Indonesia masih belum tergarap secara optimal, terutama di kalangan pengguna individu.
“Kompleksitas solusi keamanan siber tradisional menjadi tantangan utama, sering kali menyulitkan pengguna pemula dalam mengadopsinya. HiAware dirancang khusus untuk menghilangkan hambatan tersebut dengan menawarkan pengalaman yang instan dan tanpa repot,” paparnya.
Baca juga: OJK Beberkan Sederet Tantangan Industri Fintech Jaga Keamanan Siber
“Melalui kerja sama dengan Ingram Micro, kami berupaya menjadikan keamanan siber lebih mudah diakses, sehingga lebih banyak orang dapat merasakan perlindungan online tanpa kerepotan,” pungkasnya. (*) Mohammad Adrianto Sukarso
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More