Lifestyle

Pound Terus Melorot

Inggris – The British Pound terus mengalami penurunan selama perdagangan Rabu, 1 Juni 2016. Penurunan dipengaruhi oleh kehawatiran pasar tentang referendum Uni Eropa, dan risiko yang signifikan yang akan dihadapi ekonomi Inggris jika Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa.

“Saya menduga investor umumnya mulai menyepelekan kemungkinan keluarnya Inggris dan membuat kesimpulan dini bahwa Inggris akan otomatis memilih bertahan di Uni Eropa pada referendum bulan ini. Karena adanya peremehan ancaman tersebut, Pound mengalami penurunan tajam dan terus berada dalam tekanan penjualan besar-besaran”, terang Jameel Ahmad, Chief Market Analyst FXTM.

Segala risiko terhadap Pound Inggris tetap mengindikasikan penurunan lebih lanjut. Potensi peningkatan mata uang ini terbatas, bahkan apabila Inggris memilih untuk tetap menjadi anggota Uni Eropa pada referendum bulan ini.

Jameel mengungkapkan, investor perlu mengingat bahwa momentum ekonomi Inggris melemah dan data Inggris mengecewakan di sepanjang 2016. Artinya, pembeli tidak akan tergerak untuk memperhitungkan kekuatan mata uang ini di jangka yang lebih panjang apa pun hasil referendum bulan Juni ini.

Permintaan dolar saat ini terlihat sangat stabil karena pulihnya optimisme suku bunga AS. Karenanya, semakin sulit untuk mencari argumen untuk mengantarkan Pond Inggris lebih tinggi dari 1.50 dan ini mungkin menjadi batas nilai tukar Pound sepanjang pertengahan kedua tahun 2016. Reli penjualan pound akan tetap menjadi strategi trading investor.

Pada jangka waktu yang lebih pendek dan apabila pasar tersadarkan akan kemungkinan bahwa referendum Inggris belum pasti menghasilkan keputusan untuk bertahan di Uni Eropa, Pound akan terus tertekan terhadap mata uang lainnya seperti EUR dan Yen.

“Berita baik untuk Pound adalah dengan kebangkitan dolar karena timbulnya optimisme suku bunga AS, mayoritas mata uang global akan tertekan karena apresiasi dolar. Artinya, bukan hanya Pound, namun banyak mata uang lainnya pun dapat melemah pada jangka waktu menengah dan panjang,” imbuh Jameel.(*)

 

 

 

 

 

 

 

Apriyani

Recent Posts

PHE OSES Resmi Salurkan Gas Bumi Ke PLTGU Cilegon

Jakarta -  PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) resmi menyalurkan gas bumi ke… Read More

1 hour ago

Transformasi Aset, PLN Integrasikan Tata Kelola Arsip dan Dokumen Digital

Jakarta - PT PLN (Persero) meluncurkan program Gerakan Tertib Arsip (GEMAR) dan aplikasi New E-Arsip… Read More

2 hours ago

Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa Dukung Peningkatan Kinerja Keselamatan

Jakarta - Demi meningkatkan kinerja keselamatan dan integritas aset, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa dan PT Badak… Read More

3 hours ago

Jumlah Peserta Regulatory Sandbox Menurun, OJK Beberkan Penyebabnya

Jakarta - Penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) harus melewati regulatory sandbox milik Otoritas Jasa… Read More

6 hours ago

OJK Siap Dukung Target Ekonomi 8 Persen, Begini Upayanya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More

10 hours ago

BPKH Ajak Pemuda Gunakan DP Haji sebagai Mahar Pernikahan

Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More

11 hours ago