Ia menekankan, bahwa di industri perbankan siapapun bisa tergiur untuk melakukan fraud, mengingat aktivitas bisnis bank yang berkaitan dengan transaksi uang bernilai besar. Karenanya, informasi antara bank menjadi vital dalam rangka memerangi fraud.
(Baca juga: Fraud Perbankan Paling Banyak Dilakoni Direksi)
Adapun jumlah kasus yang telah dilimpahkan bidang pengawas perbankan ke departemen penyidikan OJK ada sebanyak 59 kasus pada tahun 2014; 23 kasus pada 2015; dan 26 kasus selama 9 bulan tahun ini.
Berdasarkan statistik penanganan Tindak Pidana Perbankan yang ditangani OJK, jenis kasus tindak pidana perbankan yang terjadi pada 2014 sampai triwulan III-2016 adalah kasus kredit (55%), rekayasa pencatatan (21%), penggelapan dana (15%), transfer dana (5%) dan pengadaan aset (4%).
“Saling tukar menukar informasi ini menjadi penting. Karena info yang di-sharing sangat efektif dalam menanggulangi fraud yang ada,” tandas Budi. (*)
Page: 1 2
Suasana kegiatan donor darah dan pemeriksaan Mini Medical Check Up saat di Auditorium Menara Bank… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa, 15… Read More
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyiapkan anggaran sebesar Rp2,66 triliun untuk membayar tunjangan kinerja… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto bersama pemerintahan Qatar menyetujui untuk membentuk dana investasi bersama senilai… Read More
Jakarta - Emiten ritel teknologi dan gaya hidup PT Erajaya Swasembada Tbk. (IDX: ERAA) mengumumkan… Read More
Jakarta - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) secara resmi menyerahkan banknotes (uang tunai) dalam mata… Read More