News Update

Infobank15 : Saham Bank Banyak Terdiskon

Jakarta – Indeks acuan saham perbankan, infobank15, mengalami koreksi lanjutan sebesar 1,19% ke level 505,51 pada periode Mei 2016. Aksi jual saham masih menjadi salah satu penyebab. Tidak hanya saham lapis dua, tapi juga saham-saham unggulan, seperti Bank Central Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), dan Bank Negara Indonesia (BBNI).

Aksi jual yang dimotori oleh investor asing tersebut membuat posisi indeks infobank15 mengalami penurunan secara years to date (ytd) sebesar 3,67% dari posisi akhir tahun lalu. Terakhir, sampai dengan triwulan pertama 2016 posisi indeks infobank15 masih tercatat positif atau menguat sebanyak 3,42% di level 542,75. Kenaikan ini sejalan dengan rapor positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang parkir di level 4.845,37 atau secara ytd mengalami kenaikan 5,49%.

Koreksi yang terjadi pada indeks infobank15 ini seharusnya bisa dimanfaatkan investor untuk berburu saham perbankan yang terlihat sudah terdiskon cukup murah. Artinya, investor bisa memanfaatkan momentum penurunan saham perbankan atau yang sudah terkoreksi cukup dalam dengan mengakumulasi beli sebagai salah satu portofolio investasi jangka panjang. Alasannya apalagi kalau bukan karena kinerja positif sektor perbankan yang selalu menghasilkan laba pada setiap periodenya.

Berdasarkan catatan Infobank, kinerja keuangan BNI pada triwulan pertama 2016 tercatat positif dengan membukukan laba sebesar Rp2,97 triliun atau tumbuh 5,5% dibandingkan dengan periode yang sama 2015. Tak hanya BNI, kinerja BCA juga tidak kalah mentereng dengan mencatat perolehan laba bersih Rp4,5 triliun sepanjang triwulan pertama 2016 atau tumbuh 11,1% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, laba BRI pada tiga bulan pertama tahun ini tercatat sebesar Rp6,14 triliun atau tumbuh 0,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Di lain sisi, laba bersih Bank Mandiri (BMRI) dalam periode Januari-Maret 2016 hanya tercatat Rp3,8 triliun atau turun 25,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penurunan tersebut dikarenakan upaya pihak Bank Mandiri yang tengah melakukan pencadangan sebagian keuntungan hingga akhir tahun.

Saham bank-bank besar tahun ini masih direkomendasikan banyak analis di pasar modal. Tentu rekomendasi tersebut bukan tanpa alasan. Rekomendasi minimal dibuat dengan berbagai pertimbangan, baik secara teknikal maupun fundamental, sebagai salah satu perhitungan.

“Saham-saham pilihan kami untuk 2016 ASII, AISA, BMRI, BBRI, BBCA, BBNI, INTP, INDF, ICBP, SMGR, PTPP, WIKA, UNVR ditambahkan ISSP,” kata Kiswoyo Adi Joe, analis Investa Saran Mandiri, kepada Infobank, bulan lalu.

Bagaimana dengan saham bank lapis dua? Menurut Kiswoyo, saham bank lapis dua juga punya peluang positif untuk menguat, mengingat banyak emiten perbankan selalu menghasilkan laba setiap tahunnya. Hal ini bisa menjadi salah satu sentimen positif untuk menopang kinerja saham bank lapis dua secara fundamental.

Indeks infobank15 untuk periode Januari hingga Juni 2016 diisi oleh saham BCA (BBCA), Bank Bukopin (BBKP), BNI (BBNI), BRI (BBRI), Bank Danamon Indonesia (BDMN), BPD Jawa Barat dan Banten (BJBR), Bank Mandiri (BMRI), Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), Bank Mega (MEGA), Bank Pan Indonesia (PNBN), Bank Capital Indonesia Tbk (BACA), Bank Tabungan Negara (BBTN), Bank Sinarmas (BSIM), Bank Mayapada Internasional (MAYA), dan Bank OCBC NISP (NISP).

BEI dan Majalah Infobank akan melakukan peninjauan berkala atas komponen indeks infobank15 setiap enam bulan dengan melihat penilaian dari rating bank dan ukuran good corporate governance. Selain itu, memerhatikan pula aktivitas transaksi, seperti nilai transaksi, frekuensi transaksi, jumlah hari transaksi, kapitalisasi pasar, dan rasio free float saham. (*) Dwitya Putra

Apriyani

Recent Posts

Evelyn Halim, Dirut SG Finance, Raih Penghargaan Top CEO 2024

Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More

1 hour ago

Bos Sompo Insurance Ungkap Tantangan Industri Asuransi Sepanjang 2024

Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More

2 hours ago

BSI: Keuangan Syariah Nasional Berpotensi Tembus Rp3.430 Triliun di 2025

Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More

2 hours ago

Begini Respons Sompo Insurance soal Program Asuransi Wajib TPL

Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More

3 hours ago

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

4 hours ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

4 hours ago