Jakarta – Pergerakan indeks acuan saham perbankan, indeks infobank15, mulai terlihat positif sampai dengan periode Febuari 2016. Sampai dengan bulan lalu, years to date (ytd) level indeks infobank15 tercatat naik sebesar 1,17% ke level 530.94. Posisi tertinggi indeks infobank15 pada periode ini sempat berada di level 552.59.
Optimisme investor akan positifnya kinerja perbankan dalam negeri pada 2015, khususnya saham bank-bank besar, menjadi pendorong. Alhasil, investor pun masih tercatat asyik mengoleksi saham-saham bank besar.
Berdasarkan data yang dihimpun Biro Riset Infobank (birI), sepanjang Februari 2016 perdagangan saham motor penggerak indeks infobank15, seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI), tercatat sebanyak 144.650 kali transaksi dengan volume hingga 842,60 juta lembar saham senilai Rp9,54 triliun.
Kemudian, ada saham Bank Mandiri (BMRI) yang diperdagangkan sebanyak 96.936 kali transaksi dengan volume 776,54 juta lembar saham senilai Rp7,51 triliun. Saham motor penggerak indeks infobank15 lainnya, yaitu saham Bank Central Asia (BBCA), selama 20 hari tercatat diperdagangkan sebanyak 111.412 kali transaksi dengan volume 533,23 juta lembar saham senilai Rp7,07 triliun. Sementara itu, saham Bank Negara Indonesia (BBNI) pada Febuari 2016 tercatat sebanyak 97.903 kali transaksi dan volume hingga 945,58 juta lembar saham senilai Rp4,89 triliun.
Hal itu menjadi bukti bahwa investor sejauh ini masih tertarik mengoleksi saham perbankan. Alasannya tentu karena peluang kenaikan saham perbankan yang masih cukup besar. Tantangannya ialah terkait dengan dorongan pemerintah yang berharap perbankan dalam negeri bisa menekan batas net interest margin (NIM) ke level yang lebih rendah lagi.
Tentu ini bisa jadi sinyalemen negatif bagi bank-bank yang justru memiliki permasalahan biaya dana (cost of fund) sangat besar. Investor tentu akan lebih selektif lagi mengoleksi saham perbankan.
Kini tinggal bagaimana bank-bank dalam negeri memutar otak menyiasati strategi bisnisnya supaya bisa bergerak lebih kencang lagi, agar investor tetap berburu sahamnya. Artinya, jika kinerja bisnis bank tidak terganggu dengan tetap menghasilkan laba yang cukup besar, pastinya kinerja sahamnya pun tetap terjaga.
Indeks infobank15 untuk periode Januari hingga Juni 2016 diisi oleh saham BCA (BBCA), Bank Bukopin (BBKP), BNI (BBNI), BRI (BBRI), Bank Danamon Indonesia (BDMN), BPD Jawa Barat dan Banten (BJBR), Bank Mandiri (BMRI), Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), Bank Mega (MEGA), Bank Pan Indonesia (PNBN), Bank Capital Indonesia Tbk (BACA), Bank Tabungan Negara (BBTN), Bank Sinarmas (BSIM), Bank Mayapada Internasional (MAYA), dan Bank OCBC NISP (NISP).
BEI dan Majalah Infobank akan melakukan peninjauan berkala atas komponen indeks infobank15 setiap enam bulan dengan melihat penilaian dari rating bank dan ukuran good corporate governance. Selain itu, memerhatikan aktivitas transaksi, seperti nilai transaksi, frekuensi transaksi, jumlah hari transaksi, kapitalisasi pasar, dan rasio free float saham.(*) Dwitya Putera
Jakarta – Bank Mandiri kembali menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kolaborasi strategis dengan… Read More
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (20/12) kembali ditutup bertahan pada… Read More
Suasana saat peluncuran Bank Mandiri jadi sponsor Jakarta LavAni Livin' Transmedia untuk bertanding pada laga… Read More
Jakarta – Serangan siber yang mendera bank-bank di Tanah Air tak pernah usai. Teranyar, salah satu… Read More
Jakarta – Uang palsu yang diproduksi di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan diduga telah… Read More
Jakarta – Koinworks Bank atau PT BPR Koinworks Sejahtera Annua mengumumkan perubahan nama menjadi PT… Read More