Bank Indonesia mencatat Utang Luar Negeri/Istimewa
Jakarta–Bank Indonesia (BI) diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuan BI 7-day Repo Rate pada level 4,75 persen di Juli 2017 ini. Sementara Deposit Facility diperkirakan juga tetap sebesar 4 persen dan Lending Facility sebesar 5,5 persen.
Ekonom PT Bank Permata, Josua Pardede kepada Infobank, di Jakarta, Kamis, 20 Juli 2017 mengatakan, stance kebijakan moneter saat ini masih konsisten untuk menjangkar ekspektasi inflasi di kisaran 4 persen mengingat tekanan inflasi meningkat karena administered prices inflation.
“Selain itu, tingkat suku bunga acuan saat ini juga masih konsisten dalam menjaga stabilitas rupiah di tengah pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS,” ujarnya.
Di sisi lain, kata dia, suku bunga kredit masih berpotensi turun dengan besaran yang cukup kecil, mengingat tren peningkatan rasio kredit bermasalah (NPL) mulai tertahan di level 3,07 persen per Mei 2017 seiring dengan perlambatan pertumbuhan nominal NPL dan peningkatan ekspansi kredit.
“Ke depannya, penurunan suku bunga kredit juga masih akan dipengaruhi oleh seberapa cepat konsolidasi dari ekonomi domestik secara khusus perbaikan konsumsi yanf selanjutnya mempengaruhi kinerja supply side yang berkaitan langsung dengan permintaan kredit pada perbankan,” ucapnya.
BI juga diperkirakan akan fokus dalam menjaga nilai tukar rupiah serta menjangkar ekspektasi inflasi yang bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat serta mendorong peningkatan iklim investasi yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Stance moneter BI masih cenderung cautious accommodative pada tahun ini mengingat kenaikan inflasi saat ini didorong oleh faktor supply bukan faktor demand,” papar Josua
Inflasi yang didorong oleh supply side pada umumnya hanya bersifat sementara. Di mana sejauh ini inflasi inti pun masih dalam rentang target sasaran inflasi BI. Terkait dengan stabilisasi rupiah, volatilitas rupiah di tahun berjalan (ytd) masih cukup rendah dibandingkan dengan mata uang emerging market lainnya.
“Sehinnga dari kedua faktor itu, menurut saya kenaikan policy rate belum diperlukan pada kondisi saat ini,” imbuh Josua.
Sebagai informasi, BI menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang telah berlangsung selama dua hari yakni tanggal 19 dan 20 Juli 2017. Di mana dalam RDG tersebut BI akan memutuskan mengenai kebijakan moneter (BI 7-day Repo Rate) dan juga makroprudensial. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More