Jakarta – Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuannya pada bulan Februari 2023 yaitu tetap berada di 5,75%. Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, suku bunga acuan sudah tidak diperlukan dinaikan lagi, karena telah memadai dalam meredam inflasi.
“Kebijakan moneter kebijakan suku bunga selalu didasarkan dari prakiraan inflasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepan. Bahwa inflasi inti maupun inflasi indeks harga konsumen (IHK) menurun lebih cepat dari yang kita perkirakan. Sehingga, tidak perlu adanya suatu kenaikan lagi,” ungkap Perry dalam Press Conference, Kamis, 16 Februari 2023.
Tercatat, pada Januari 2023 Indeks Harga Konsumen (IHK) menunjukkan inflasi sebesar 0,34% mtm atau 5,28% yoy, menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 5,51% yoy.
Kemudian, BI pun memproyeksikan, inflasi inti akan bergerak di level 3% atau tertinggi sebesar 3,6%, yang pada bulan sebelumnya diperkirakan 3,7%.
“Jadi dengan realisasi Desember 2022 – Januari 2023, ini menunjukan inflasi inti bergerak lebih rendah dari yang diperkirakan, paling tinggi di semester I-2023 sebesar 3,6% dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya 3,7%,” jelas Perry.
Sedangkan, inflasi IHK akan kembali kepada sasarannya dibawah 4%, yang diperkirakan mulai September 2023. Setelah, adanya pengaruh base effect dari kenaikan harga BBM di September 2022.
“Begitu base effect hilang, inflasi IHK akan dibawah 4%, kami perkirakan paling tinggi 3,5% di semester II-2023. Dengan dasar inflasi inti yang menurun lebih cepat dari perkirakan dan bahkan lebih rendah dari perkirakan dan inflasi inti dibawah 4% di semester I-2023,” pungkasnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More