Jakarta–Pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang mengatakan redenominasi rupiah perlu dilakukan untuk menyederhanakan nominal banyak ditanggapai beberapa analis, salah satunya dari Equity Analyst PT Indo Premier Securities, Chandra Pasaribu.
Menurutnya hal tersebut bisa dilakukan asalkan angka inflasi di Indonesia sudah stabil. Stabilitas yang dimaksud juga bukannya hanya terjadi dalam satu waktu saja, tetapi terjadi secara berkelanjutan selama beberapa tahun ke depan. Karena berbicara redenominasi, ada tiga angka di belakang rupiah yang dihilangkan.
“Redenominasi itu menghilangkan tiga nol, kalau angkanya (harga) Rp13.500 ada additional inflation, bukan canceling out. Semua orang pasti akan menaikkannya ke angka Rp14.000 bukan ke batas bawahnya. Nah yang seperti itu perlu dipikirkan secara matang,” kata Chandra di Jakarta, Rabu, 4 Januari 2017. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) resmi menyalurkan gas bumi ke… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) meluncurkan program Gerakan Tertib Arsip (GEMAR) dan aplikasi New E-Arsip… Read More
Jakarta - Demi meningkatkan kinerja keselamatan dan integritas aset, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa dan PT Badak… Read More
Jakarta - Penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) harus melewati regulatory sandbox milik Otoritas Jasa… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More
Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More