Jakarta – Inflasi pedesaan menjadi salah satu faktor penentu inflasi nasional. Hingga Februari 2016, inflasi pedesaan tercatat mencapai 0,09%, atau mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya indeks pada lima kelompok penyusun Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT).
Kenaikan indeks tertinggi terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,50%.
Dari total 33 provinsi, sebanyak 22 provinsi mengalami inflasi pedesaan, 10 provinsi mengalami deflasi pedesaan dan 1 provinsi relatif stabil.
Inflasi pedesaan tertinggi terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat, yakni sebesar 0,61%. Sebaliknya, deflasi pedesaan tertinggi terjadi di Provinsi Sumatera Barat, yakni sebesar 0,61%.
Sementara, provinsi yang tercatat relatif stabul atau tidak mengalami perubahan indesk adalah provisnsi Bengkulu.(*)
Jakarta – Perhelatan Jazz Gunung Burangrang: Sora-Sora Bergembira! yang digelar di Dusun Bambu, Bandung, Jawa Barat,… Read More
Jakarta - Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan bakal dilantik pada… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut transisi kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Bank DKI… Read More
Jakarta – PT BNI Multifinance atau BNI finance (BNIF) mengumumkan pencapaian penting dalam upaya menjaga… Read More
Jakarta - BRI Insurance kembali meraih penghargaan bergengsi sebagai Best Brand Popularity General Insurance >5T… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan… Read More