Hingga Minggu ke-4 Januari 2018, BI Catat Inflasi 0,48%
Jakarta – Bank Indonesia (BI) menilai inflasi yang terjadi pada bulan Mei sebesar 0,68% terjadi akibat faktor musiman akibat berlangsungnya bulan suci Ramadhan dan Lebaran.
Demikian pernyataan tersebut disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo di Kawasan Perkantoran BI, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Menurutnya, hal ini wajar namun pihaknya mengaku masih dapat menjaga stabilitas.
“Kami menyakini ini adalah musiman musiman lebaran. Kami masih meyakini ke depan itu inflasi akan rendah dan terkendali faktornya,” kata Perry.
Selain itu, dirinya menyebut terdapat tiga hal yang mempengaruhi terjadinya angka inflasi hingga mencapai 0,68% salah satunya ialah ekspetasi pasar yang cukup baik.
“Faktor kedua bahwa pasokan dari barang dan jasa yang mencukupi,” tambah Perry
Serta faktor ketiga ialah koordinasi yang erat antara Bank Sentral dengan pemerintah baik untuk respon kebijakan BI, maupun melalui koordinasi dari tim pengendali inflasi juga membuat inflasi masih terjaga dengan kondusif.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan pada Mei 2019 terjadi inflasi sebesar 0,68% (month to month/mtm). Realisasi ini memang mengalami kenaikan dibandingkan April 2019 yang sebesar 0,44%, hal ini didorong bulan Ramadan yang memang jatuh di bulan Mei. (REZ)
Poin Penting IHSG ditutup naik 1,25 persen ke level 8.644 pada perdagangan 29 Desember 2025.… Read More
Poin Penting INDEF menilai pertumbuhan ekonomi 6 persen hanya bisa dicapai jika kredit perbankan naik… Read More
Poin Penting INDEF menilai pertumbuhan ekonomi pascapandemi belum diikuti perbaikan upah riil. Meski pengangguran turun,… Read More
Poin Penting INDEF mendorong investasi, ekspor, dan belanja pemerintah sebagai motor baru pertumbuhan ekonomi. Target… Read More
Poin Penting IHSG sesi I menguat 0,87 persen ke level 8.612,47 dengan nilai transaksi mencapai… Read More
Poin Penting Rupiah dibuka melemah 0,16 persen ke level Rp16.772 per dolar AS pada awal… Read More