Jakarta – Bank Indonesia (BI) menilai inflasi yang terjadi pada bulan Mei sebesar 0,68% terjadi akibat faktor musiman akibat berlangsungnya bulan suci Ramadhan dan Lebaran.
Demikian pernyataan tersebut disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo di Kawasan Perkantoran BI, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Menurutnya, hal ini wajar namun pihaknya mengaku masih dapat menjaga stabilitas.
“Kami menyakini ini adalah musiman musiman lebaran. Kami masih meyakini ke depan itu inflasi akan rendah dan terkendali faktornya,” kata Perry.
Selain itu, dirinya menyebut terdapat tiga hal yang mempengaruhi terjadinya angka inflasi hingga mencapai 0,68% salah satunya ialah ekspetasi pasar yang cukup baik.
“Faktor kedua bahwa pasokan dari barang dan jasa yang mencukupi,” tambah Perry
Serta faktor ketiga ialah koordinasi yang erat antara Bank Sentral dengan pemerintah baik untuk respon kebijakan BI, maupun melalui koordinasi dari tim pengendali inflasi juga membuat inflasi masih terjaga dengan kondusif.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan pada Mei 2019 terjadi inflasi sebesar 0,68% (month to month/mtm). Realisasi ini memang mengalami kenaikan dibandingkan April 2019 yang sebesar 0,44%, hal ini didorong bulan Ramadan yang memang jatuh di bulan Mei. (REZ)
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More