Jakarta – Akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal September yang lalu, dikhawatirkan akan memicu lonjakan inflasi hingga 6%. Untuk mencegah hal tersebut Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menaikan suku bunga acuannya hingga 50 bps.
“Perkiraan saya BI7DRRR akan naik berkisar 25-50 bps menjadi 4,5-4,75%, untuk cegah inflasi melonjak menembus 6% karena efek kenaikan harga bbm ke inflasi masih 2-3 bulan ke depan,” ucap Ekonom, Ryan Kiryanto dalam keterangan yang diterima Infobank, 20 Oktober 2022.
Kenaikan suku bunga tersebut merupakan salah satu strategi yang dilakukan BI melalui bauran kebijakan yang lebih agresif untuk menuntaskan persoalan ekspetasi inflasi yang berkisar di 6-7%.
“Intinya, BI akan menuntaskan persoalan inflasi ini melalui bauran kebijakan yang lebih agresif guna secepatnya melandaikan inflasi berjalan maupun ekspektasi inflasi,” imbuhnya.
Selain untuk mencegah lonjakan inflasi, kenaikan suku bunga BI tersebut juga digunakan untuk menahan pelemahan rupiah beberapa waktu terakhir ini. Diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kembali hampir menyentuh Rp15.500 pada sesi perdagangan (19/10).
“Ini juga untuk menahan melemahnya rupiah akhir-akhir ini. Apalagi the Fed diperkirakan masih akan menaikkan FFR sebesar 75-100 bps pada pertemuan FMOC bulan ini atau bulan depan menjadi 4-4,25%,” imbuhnya.
Diketahui, sebelumnya BI telah menaikkan tingkat suku bunga sebesar 50 bps atau menjadi 4,25% pada September 2022 sebagai bentuk antisipasi lonjakan inflasi. (*) Khoirifa
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More