Moneter dan Fiskal

Inflasi AS Naik, Rupiah Diperkirakan Melemah Terbatas Hari Ini

Jakarta – Nilai tukar rupiah diproyeksikan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) meskipun dalam rentang yang terbatas. Hal ini dipengaruhi oleh data inflasi AS yang menunjukkan peningkatan pada November 2024.

Indeks dolar AS (DXY) pagi ini terlihat menguat ke level 106,52, naik dari posisi 106,35 pada pagi kemarin.

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan data indeks harga konsumen AS (CPI) untuk November yang dirilis semalam menunjukkan kenaikan inflasi tahunan menjadi 2,7 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 2,6 persen yoy.

“Ini menunjukkan inflasi AS yang sulit turun dan tentunya bisa berpotensi suku bunga acuan AS tidak akan turun lagi setelah Desember ini,” ujar Ariston kepada Infobanknews, Kamis, 12 Desember 2024.

Baca juga: Awas! Rupiah Diramal Bakal Tembus Rp16.000 per Dolar AS pada Semester I-2025

Meski begitu, inflasi AS yang bergerak tidak jauh dari bulan sebelumnya mencerminkan tingkat inflasi yang stabil. Selain itu, ekonomi AS juga masih cukup kuat, sebagaimana ditunjukkan oleh data PMI sektor jasa dan manufaktur yang mencatatkan kenaikan.

“Sehingga Bank Sentral AS bisa mengambil kesempatan untuk memangkas suku bunga acuannya di Desember ini untuk membuka ruang kenaikan tahun depan bila diperlukan,” jelasnya.

Berdasarkan survei CME Fedwatch Tools, terdapat peluang sebesar 98 persen bahwa Bank Sentral AS atau the Fed akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada Desember ini.

Baca juga: RUPSLB Bank Muamalat Tunjuk Imam Teguh Saptono jadi Dirut Baru, Simak Profilnya

Di sisi lain, ketegangan geopolitik global turut mendorong penguatan dolar AS sebagai aset aman. Hal ini juga terlihat dari kenaikan harga emas yang biasanya bergerak seiring dengan penguatan dolar.

“Dua pertimbangan di atas yang tarik menarik ini, paling tidak membuat pergerakan pelemahan rupiah bisa tertahan dan penguatan juga mungkin tidak dalam,” ungkapnya.

Ariston memperkirakan nilai tukar rupiah pada hari ini akan berada di kisaran Rp15.950-Rp15.980 per dolar AS.

“Hari ini potensi pelemahan ke arah Rp15.950-Rp15.980, potensi penguatan di kisaran Rp15.900-Rp15.880,” tandasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Yulian Saputra

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

12 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

12 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

12 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

14 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

14 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

17 hours ago