Moneter dan Fiskal

Inflasi Akhir Tahun Naik, BI Jaga Ekspektasi Inflasi Sesuai Sasaran di 2022

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada 2021 sebesar 1,87% (yoy), meningkat dibandingkan dengan inflasi IHK 2020 yang sebesar 1,68% (yoy). Sedangkan inflasi IHK Desember 2021 tercatat sebesar 0,57% (mtm). Inflasi tersebut meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 0,37% (mtm), dan lebih tinggi dari rerata inflasi Desember lima tahun sebelumnya sebesar 0,51% (mtm).

Inflasi yang rendah pada tahun 2021 tersebut dipengaruhi oleh permintaan domestik yang belum kuat sebagai dampak pandemi Covid-19, pasokan yang memadai, dan sinergi kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah dalam menjaga kestabilan harga. Ke depan, Bank Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya 3,0±1% pada 2022.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, kebijakan Bank Indonesia tetap konsisten menjaga ekspektasi inflasi terjangkar sesuai sasaran dan stabilitas nilai tukar sesuai dengan fundamentalnya. Inflasi volatile food terkendali sebesar 3,20% (yoy), didukung ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi bahan pangan yang tetap terjaga serta sinergi kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah untuk menjaga stabilitas harga.

“Di sisi lain, inflasi administered prices meningkat dari tahun lalu menjadi sebesar 1,79% (yoy), sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat pascapelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas,” ujar Erwin dikutip 4 Januari 2022.

Meningkatnya tekanan inflasi IHK di akhir tahun didorong oleh kelompok inflasi volatile food dan administered prices. Inflasi inti tercatat 0,16% (mtm), relatif stabil dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,17% (mtm). Inflasi kelompok volatile food tercatat sebesar 2,32% (mtm), lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan lalu sebesar 1,19% (mtm), sejalan pola musiman akhir tahun. Kelompok administered prices mencatat inflasi sebesar 0,45% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,37% (mtm) seiring peningkatan permintaan angkutan udara pada Natal dan Tahun Baru.

Perkembangan Covid-19 memengaruhi inflasi pada tahun 2021. Inflasi 2021 yang rendah dipengaruhi inflasi inti yang tercatat sebesar 1,56% (yoy), sedikit menurun dibandingkan inflasi inti tahun sebelumnya. Rendahnya inflasi inti terutama dipengaruhi oleh belum kuatnya permintaan domestik seiring dengan kebijakan pembatasan mobilitas yang harus ditempuh untuk mencegah penyebaran Covid-19 di tengah pengaruh tekanan harga global ke domestik yang minimal. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

9 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

10 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

10 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

12 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

12 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

14 hours ago