Moneter dan Fiskal

Inflasi Akan Turun ke 3 Persen di Akhir 2023, Ini yang Dilakukan BI

Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optoimis laju inflasi di dalam negeri diperkirakan akan terus menurun dan mencapai tingkat 3 persen pada akhir 2023.

“Kami perkirakan inflasi pada sisa 2023 akan tetap terkendali dalam sasaran 3 plus minus 1 persen. Akhir tahun Insyaallah di sekitar 3 persen,” kata Perry dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2023, Kamis Agustus 2023.

Perry pun mengatakan tingkat inflasi pada 2024 ditargetkan akan terjaga tetap rendah, yaitu berada dikisaran 2,5 hingga 3,5 persen.

Baca juga: Ini Alasan Jokowi Inflasi Bakal Terjaga 2,8% di 2024

Pasalnya, tingkat inflasi yang rendah merupakan faktor yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Untuk itu, BI akan terus memperkuat bauran kebijakan dalam menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama dengan koordinasi yang sangat erat dengan pemerintah.

“Kebijakan moneter secara konsisten dan antisipatif diarahkan pro stability untuk pengendalian inflasi dan stabilitas nilai tukar Rupiah,” katanya.

Kemudian, kebijakan makroprudensial longgar antara lain melalui insentif likuiditas juga terus diperkuat sehingga mendorong perbankan menyalurkan kredit atau pembiayaan ke sektor prioritas, termasuk ke sektor terkait hilirisasi, pertanian, dan UMKM pangan.

“Melalui insentif likuiditas yang besar mencapai Rp158 triliun kepada perbankan untuk mendorong penyaluran kredit pembiayaan ke sektor-sektor prioritas termasuk hilarisasi pertanian dan UMKM pangan,” pungkasnya.

Baca juga: Waspada! Cuaca Ekstrem Berpotensi Dongkrak Inflasi Pangan

Kebijakan di bidang sistem pembayaran juga terus diakselerasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, termasuk melalui perluasan fitur QRIS transfer, tarik, dan setor tunai (Tuntas), kerja sama di tingkat kawasan Asean, mendukung penyaluran bansos melalui elektronifikasi transaksi keuangan daerah.

“Kami juga menggerakkan seluruh 46 kantor perwakilan BI untuk berkoordinasi erat dengan Pemda dalam pengendalian inflasi melalui pasar murah, ketahanan komoditas pangan, kerja sama antar daerah, kelancaran distribusi, koordinasi dan komunikasi, serta digitalisasi data,” jelas Perry. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Irawati

Recent Posts

Generali Indonesia Beri Perlindungan Asuransi bagi 6.000 Pelari di PLN Electric Run 2024

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More

34 mins ago

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

7 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

8 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

21 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

22 hours ago

Bijak Manfaatkan Produk Keuangan, Ini Pesan OJK kepada Gen Z

Balikpapan - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica… Read More

22 hours ago