Ilustrasi: Kinerja perbankan syariah/istimewa
Jakarta – Economist Samudera Indonesia Research Initative, Ebi Junaidi mengatakan industri syariah di Indonesia masih belum berkembang secara pesat. Namun, di sisi lain peluang Indonesia dalam pengembangan industri berbasis syariah akan cukup besar ke depannya.
Dia menjelaskan, berdasarkan data dari DinarStandard, World Trade Tourism, Indonesia masih berada di urutan ke tujuh dari sepuluh negara dengan aset keuangan syariah terbesar. Di mana Indonesia memiliki aset sebesar USD119,5 miliar, di bawah negara Kuwait yang sebesar USD144 miliar.
“Kita di bawah Kuwait yang sebesar USD114 miliar, Qatar sebesar USD156,4 miiar, UEA (Uni Emirat Arab) sebesar USD251 miliar, Malaysia sebesar USD619,7 miliar, dan sungguh jauh di bawah Saudi Arabia sebesar USD826 miliar, dan Iran USD838,3 miliar untuk aset keuangan syariah,” ujar Ebi dalam Webinar Refleksi Perkembangan Ekonomi Syariah dan Keuangan Syariah di Indonesia ISEI, Selasa 11 Juli 2023.
Baca juga: Makin Optimis, Aset Industri Keuangan Syariah Tembus Rp2.420 Triliun
Sementara itu, untuk pasar konsumen kosmetik halal pada data tahun 2021, Indonesia berada di urutan kedua sebesar USD4,7 miliar di bawah India yang sebsar USD6,3 miliar. Artinya, kata Ebi, pasar industri halal di Indonesia cukup besar untuk berkembang, namun permasalahannya Indonesia belum menjadi produsennya.
“Kemudian, di top 5 media and recreation muslim consumer markets di 2021, kita juga di nomer dua di bawah Turki, jadi preferensi muslim sudah menunjukkan ke arah barang-barang yang halal (halal industri) tetapi produsen kita belum dan totalnya penduduknya masih dibawah seperti turki,” jelasnya.
Selanjutnya, international tourism, number of arrivals tahun 2019, Indonesia berada di urutan kelima sebanyak 16,1 juta turis, di bawah Saudi Arabia sebanyak 20,3 juta orang. Disusul, UAE 25,3 juta turis, Malaysia 26,1 juta turis, dan Turkiye 51,7 turis.
“Jadi kondisinya belum begitu menggembirakan di satu sisi, namun di sisi lain ini juga menunjukkan bahwa adaopportunity yang besar sekali untuk bisa berkembang,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More