Perbankan

Industri Retail Mulai Pulih, Bank INA Incar Kredit Konsumer Tumbuh 120%

Jakarta – PT Bank INA Perdana Tbk (BINA) optimistis disepanjang tahun 2023 kredit di sektor konsumer bisa tumbuh mencapai 120% atau menjadi Rp800 miliar. Hal tersebut sejalan dengan sudah mulai membaiknya bisnis industri retail di Indonesia, dimana berdasarkan data Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) penjualan retail diperkirakan bisa tumbuh hingga 4% atau sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2023 sebesar 5,5%.

Perseroan saat ini telah memiliki strategi bisnis untuk bisa menggenjot kredit di sektor konsumer. Adapun strategi yang akan difokuskan oleh management dengan meningkatkan sejumlah kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki fasilitas payroll di Bank INA, untuk penyaluran fasilitas kredit konsumer seperti KPR, KTA dan INA Ready Cash (IRC).

Direktur Utama PT Bank INA Perdana Tbk Daniel Budirahayu menjelaskan, meski tahun ini ada ancaman resesi ekonomi global, namun dirinya optimistis kondisi bisnis di sektor jasa keuangan akan jauh lebih baik. Hal tersebut tercermin dari angka pertumbuhan kredit dari Bank Indonesia per November 2022 yang berhasil tumbuh 11,16% karena ditopang oleh pertumbuhan positif di seluruh jenis kredit.

“Bank optimis kredit di sektor konsumer masih mampu tumbuh. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai indikator, mulai dari angka penjualan retail, kendaraan semuanya berhasil tumbuh. Meski kita tahu tahun 2023 ada ancaman resesi ekonomi global, kami harus bisa mengantisipasinya,” ujarnya dikutip di Jakarta, 24 Januari 2023.

Ia menambahkan, Perseroan akan melakukan sejumlah kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak untuk bisa merealisasikan target yang dicanangkan sepanjang tahun ini. Apalagi tahun ini, kebijakan PPKM sudah resmi dicabut oleh Pemerintah diyakini akan membuat masyarakat lebih nyaman untuk melakukan kegiatan konsumsi.

“Kita patut bersyukur Pemerintah telah mencabut kebijakan PPKM pada akhir tahun kemarin. Pencabutan ini bisa memberikan gairah bisnis yang semakin besar lagi di tahun 2023,” tambahnya.

Tidak hanya itu, Perseroan juga telah memiliki program INA Ready Cash (IRC) sejak 2021 silam yang diperuntukkan bagi para karyawan perusahaan yang memiliki fasilitas payroll (penggajian) di Bank INA untuk memenuhi kebutuhan mendesak dengan tingkat suku bunga relatif rendah. Diharapkan dengan adanya fasilitas ini bisa mendongkrak portofolio kredit Perseroan dan meningkatkan jumlah nasabah. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

20 mins ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

52 mins ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

2 hours ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

3 hours ago

Menteri Ara Siapkan Ratusan Rumah RISHA untuk Korban Banjir Bandang Sumatra, Ini Detailnya

Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More

3 hours ago

Livin’ Fest 2025 Resmi Hadir di Bali, Bank Mandiri Dorong UMKM dan Industri Kreatif

Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More

4 hours ago