Moneter dan Fiskal

Industri Properti Harap, BI Mampu Jaga Tingkat Suku Bunga di 2019

Jakarta — Industri properti nasional nampaknya masih terus mengantisipasi pergerakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Pelaku industri properti mengaku masih terus mengamati pergerakan suku bunga baik dalam negeri maupun suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS).

Selain itu, adanya perang dagang yang masih berlangsung juga masih menjadi perhatian khusus guna mengantisipasi stabilitas ekonomi nasional.

Managing Director Sinarmas Land Dhonie Rahajoe juga berharap bank sentral dapat menjaga tingkat bunga acuan pada tahun 2019 mendatang ditengah ketidakpastian ekonomi global.

“Perang dagang dan suku bunga The Fed adalah hal yang jadi perhatian untuk pertumbuhan properti 2019. Harapannya pemerintah dapat menjaga tingkat bunga,” kata Dhonie Rahajoe dalam acara Property Outlook di Jakarta, Senin 17 Desember 2018.

Baca juga: Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Capai 7% Pada 2019

Tak hanya itu, pada tahun 2019 mendatang juga diperkirakan akan menjadi tahun yang menantang bagi industri properti hal tersebut seiring dengan masih berlangsungnya perkembangan teknologi. Dhonie Rahajoe menilai, pada era digital saat ini kebutuhan milenial sudah bergeser.

“Belum lagi kenaikan harga tanah di daerah perkotaan yang tak lagi masuk akal menambah beban pengembang untuk bisa menyediakan hunian yang terjangkau buat masyarakat. Terlebih saat ini milenial yang menjadi pasar yang dibidik oleh para pengembang menginginkan produk properti yang lebih menarik,” jelas Dhonie Rahajoe.

Sebagai informasi, untuk suku bunga acuan BI sendiri, hingga sepanjang 2018 saja BI telah menaikkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebanyak 175 bps pada bulan Mei Juni, Agustus dan terakhir pada November sehingga kini berada di level 6,00%. (*)

Suheriadi

Recent Posts

Evelyn Halim, Dirut SG Finance, Raih Penghargaan Top CEO 2024

Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More

7 hours ago

Bos Sompo Insurance Ungkap Tantangan Industri Asuransi Sepanjang 2024

Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More

8 hours ago

BSI: Keuangan Syariah Nasional Berpotensi Tembus Rp3.430 Triliun di 2025

Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More

8 hours ago

Begini Respons Sompo Insurance soal Program Asuransi Wajib TPL

Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More

9 hours ago

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

10 hours ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

10 hours ago