News Update

Industri Perbankan Paling Siap Dorong Investasi RI

Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menilai, industri perbankan dianggap sebagai salah satu industri yang siap mendukung dunia investasi. Hal ini sejalan dengan sektor perbankan nasional yang saat ini berada dalam salah satu performa terbaiknya.

Untuk itu, menurut Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto, pihaknya terus berkontribusi untuk mendorong masuknya investor dan berinvestasi di Tanah Air, yang nantinya diharap dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Saat ini, kata dia, sektor perbankan tengah berada dalam salah satu performa terbaiknya. Kondisi ini tercermin dari rasio pertumbuhan kredit tahunan yang berada di kisaran 12 persen dan rasio kredit bermasalah (NPL) yang stabil di bawah 3 persen hingga November 2018.

“Salah satu industri yang siap mendukung dunia investasi adalah sektor perbankan. Karena saat ini berada dalam performa terbaiknya,” ujarnya di Jakarta, Rabu, 30 Januari 2019.

Di sisi lain, lanjut dia, meski saat ini industri perbankan dihadapkan pada tantangan industri 4.0, namun perbankan dirasa harus siap menghadapi kondisi tersebut dengan terus berinovasi. Dengan demikian, ke depannya perbankan masih mampu berkontribusi terhadap perekonomian.

“Kami meyakini perbankan akan terus berkontribusi optimal dan menjadi motor pertumbuhan ekonomi karena didukung oleh terjaganya kualitas aset, rasio permodalan yang kuat dan efisiensi biaya operasional akibat inovasi pada digital banking dan instrumen keuangan serta kuatnya konsumsi domestik,” ucapnya.

Sementara untuk mendorong masuknya investor dan berinvestasi di Indonesia, Bank Mandiri selama ini juga terus berupaya. Salah satunya dengan menggelar forum investasi internasional bertajuk Mandiri Investment Forum (MIF) yang dihadiri oleh lebih dari 600 investor lokal dan asing.

Menurut Sulaiman, penyelenggaraan MIF yang mengambil tema “Invest Now” ini bertujuan untuk mendorong para investor, baik institutional maupun retail, agar tidak kehilangan momentum dalam memanfaatkan peluang investasi di Indonesia, yang tengah memiliki trend positif.

“MIF 2019 akan memfokuskan pada solusi strategis bagi para pembuat keputusan dan investor swasta dalam menavigasi bisnis, seiring bayang-bayang tren pengetatan moneter global dan belangsungnya tahun politik di Indonesia,” tutupnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Evelyn Halim, Dirut SG Finance, Raih Penghargaan Top CEO 2024

Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More

9 hours ago

Bos Sompo Insurance Ungkap Tantangan Industri Asuransi Sepanjang 2024

Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More

9 hours ago

BSI: Keuangan Syariah Nasional Berpotensi Tembus Rp3.430 Triliun di 2025

Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More

10 hours ago

Begini Respons Sompo Insurance soal Program Asuransi Wajib TPL

Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More

11 hours ago

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

11 hours ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

12 hours ago