Keuangan

Industri Modal Ventura Catat Pertumbuhan 21,96% di 2022

Jakarta – Asosiasi Modal Ventura untuk Start-up Indonesia (AMVESINDO) menyampaikan kinerja industri modal ventura, dimana terdapat peningkatan aset secara konsisten sebesar 21,96% menjadi Rp25,94 triliun hingga akhir tahun 2022 dari Rp21,27 triliun pada tahun sebelumnya.

Total aset pada tahun 2022 tersebut terdiri dari perusahaan model ventura (PMV) secara konvensional dan syariah yang masing-masing tercatat sebesar Rp21,71 triliun dan Rp4,23 triliun.

Kenaikan tersebut cukup memberi tanda positif di tengah adanya tech winter, dimana PMV di daerah luar DKI Jakarta masih lebih banyak melakukan praktik pembiayaan usaha produktif (productive loan) dibandingkan dengan penyertaan ekuitas (Equity Participation/EP).    

Ketua Umum AMVESINDO, Eddi Danusaputro, mengatakan bahwa, industri modal ventura bergerak semakin baik, salah satu indikasinya adalah pertumbuhan aset industri modal ventura sepanjang tahun 2022.

“Reformasi OJK juga cukup memberi dampak baik, yang bertujuan mendorong PMV melakukan kegiatan usahanya dalam bentuk penyertaan ekuitas, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, pembiayaan melalui pembelian surat utang yang diterbitkan Pasangan Usaha pada tahap rintisan awal (start-up) dan/atau pengembangan usaha dan pembiayaan usaha produktif, sesuai dengan POJK 35 Pasal 2,” ucap Eddi dikutip, 7 Maret 2023.

Peningkatan aset industri modal ventura sepanjang tahun 2022 didorong oleh kenaikan pada aset lancar yang merupakan kontribusi dari pertumbuhan penyertaan ekuitas sejak tahun 2020 hingga 2022 sebesar 56,4%, dan diikuti oleh penyertaan melalui pembelian obligasi konversi 8,12%, serta pembiayaan usaha produktif 7,05%.

​Adapun, Amvesindo berpendapat bahwa ditengah peningkatan aset industri modal ventura secara keseluruhan, terdapat penurunan jumlah PMV Konvensional, termasuk PMV Daerah (PMVD).

Khusus untuk di luar Jakarta, penurunan kemungkinan disebabkan oleh belum optimalnya peran PMVD dalam penyaluran pembiayaan atau permodalan guna menumbuhkan Usaha Kecil Menengah (UMKM) di​ ​daerah, selain karena skala usaha PMVD yang relatif kecil juga dikarenakan masyarakat telah terbiasa dengan perbankan dan belum mengenal modal ventura sebagai salah satu model pembiayaan​.​ (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Banyak Fitur dan Program Khusus, BYOND by BSI Raih Respons Positif Pasar

Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More

8 hours ago

Pekan Kedua November, Aliran Modal Asing Keluar Indonesia Sentuh Rp7,42 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More

11 hours ago

IHSG Sepekan Turun 1,73 Persen, Kapitalisasi Pasar Bursa jadi Rp12.063

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More

12 hours ago

Top! Baru Setahun, Allianz Syariah Sudah jadi Market Leader

Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More

16 hours ago

BPR Syariah BDS Serahkan Cash Waqf Linked Deposit Rp111 Juta ke Warga Yogyakarta

Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More

1 day ago

Antusiasme Mahasiswa Udayana Sambut Gelaran Literasi Keuangan Infobank

Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More

1 day ago