Jakarta – PT AIA Financial (AIA) mengaku masih membukukan pertumbuhan bisnis yang positif ditengah perlambatan industri asuransi jiwa secara nasional.
Hal tersebut seperti disampaikan oleh Chief Marketing Officer AIA Lim Chet Ming di Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2019. Menurutnya, kondisi Pemilu yang berlangsung pada pertengahan tahun menjadi faktor perlambatan bisnis asuransi secara industri.
“Buat asuransi jiwa saya kira masih kuat, jadi sementara ini saya rasa gara-gara kemarin ada pemilu tapi itu tren jangka pendek saja dan kita masih stabil untuk proteksi,” kata Lim Chet.
Lebih lanjut dirinya menyebut, bahwa hingga kuartal ketiga tahun ini pendapatan preminya masih dapt tumbuh double digit. Dengan begitu, hingga akhir tahun pihaknya masih optimis mempertahankan kinerja positif tersebut.
“Kita liat (AIA) masih strong growth di September ini dan akhir tahun outlook bagus dan kuartal tiga sudah double digit,” tambah Lim Chet.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) sendiri mencatatkan total Pendapatan Premi asuransi jiwa mengalami perlambatan 3,6% di kuartal II 2019 menjadi Rp90,25 triliun bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp93,58 triliun. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More